13. Sorotan

492 25 0
                                    

Happy Reading
_________________________

Mobil Alphard warna putih tersebut berhenti tepat di depan gerbang SMA Mandiri yang terbuka lebar, sneakers hitam putih terlihat dari kaki seorang gadis yang menuruni mobil tersebut tak luput dari perhatian siswa-siswi karena tahu itu pacar dari seorang Reygi Aditia Athalla.

"Delia, uang jajan udah di kasih Bunda kan?!"

Delia menoleh pada sumber suara, Rian yang sedikit berteriak dari dalam mobil membuat Delia tersenyum tipis menanggapinya Ayahnya itu selalu memperhatikan hal-hal kecil untuknya.

"Udah Ayah!" jawab Delia lalu berlari masuk kedalam lingkungan SMA Mandiri.

Kedatangannya tak jarang menjadi sorotan, siswa-siswi yang berlalu lalang atau bahkan hanya sekedar berbincang di taman-taman sekolah.

"Hai Delia, cantik banget sih."

"Sayang udah berpawang ya."

"Emang beneran pacaran sama Reygi?"

"Rumornya sih gitu."

Delia menanggapi semua itu dengan senyum tipis tidak mau ambil pusing dengan lontaran tiga cowok yang bersandar pada pilar dengan pertanyaan-pertanyaan mereka, kedua mata lentiknya menangkap sekumpulan cowok yang berada di parkiran itu memang sudah menjadi kebiasaan.

"Reygi!" pekik Delia berlari kecil ke arah Reygi dan teman-temannya yang berbincang duduk di atas motor mereka masing-masing.

"Wih, Bu Negara masih pagi udah cantik aja senyumnya itu loh bikin mabok!" puji Tomo berlebihan dengan kedua bola matanya berbinar.

"Gue colok juga mata lo!" titah Reygi menarik tangan Delia untuk mendekat.

"Mau nggak Del?" tawar Sandy menyodorkan, cemilan pada Delia gadis itu hanya menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.

"Halah jangan mau nanti ketularan virus." timpal Marsel, cowok itu menjadikan bahu Raven sebagai tumpuan tangannya.

Delia terkikik melihat perdebatan lucu mereka, kecuali Raven sejak tadi cowok itu fokus pada ponselnya membuat Delia heran sendiri apa cowok itu tidak bosan, disaat teman-temannya bercanda dengan hal-hal random ia malah diam tidak menyahut sama sekali terkecuali kalau sudah di ganggu ia akan protes walaupun itu hanya singkat padat dan jelas.

"Bintitan mata lo."

Delia tersadar dari lamunannya, ketika Raven angkat bicara dan menatapnya dingin membuat Delia menundukkan kepalanya, Delia mengeratkan genggamannya pada ujung jaket milik Reygi aura Raven benar-benar menakutkan bisa-bisanya Finka yang cerewet bukan main berani mendekati Raven.

"Makanya nggak usah liatin dia, gue tau lo heran tapi dia emang gitu orangnya rada-rada miring." gumam Reygi mendapat lirikan sinis dari Raven.

Raven bangkit dari duduknya berlalu begitu saja tanpa sepatah kata pun membuat mereka geleng-geleng kepala dengan kelakuan Raven.

"Mau kemana lo? Udah mau masuk weh!" tanya Reygi.

"Ngerokok."

HEI, REYGI! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang