21. Insecure

357 18 1
                                    

Happy Reading
_________________________


Tepat pada pukul lima sore Delia sampai di rumahnya, setelah perjalanan panjang dari Puncak Bogor. Gadis itu dengan berjalan gontai masuk kedalam rumahnya ia mendudukkan diri di sofa ruang tengah dapat di dengar dari sini Safira tengah sibuk berkutat di dapur pasti untuk persiapan makan malam.

"Loh udah sampai? Kok nggak biasanya teriak-teriak, gimana seru jalan-jalan ke puncaknya?" tanya Safira menghampiri Delia.

"Seru tapi melelahkan, duduk di motor mulu bikin pegel Bund!"

Safira mencolek hidung Delia. "Tapi sama pacar nggak apa-apa dong?" goda Safira membuat Delia merengut kesal.

"Ih apa sih Bunda!" kesal Delia sambil menghentakkan kakinya, ia ingin sekali berdebat dengan Safira tapi rasanya cukup lelah seharian ini mereka mengunjungi semua tempat wisata yang berada di Puncak Bogor.

"Udah ah, kamu mandi sana terus istirahat dikit nanti turun lagi buat makan malam, oke sayang?!"

"Oke Bunda!" ujar Delia mengacungkan jempolnya, sambil berdiri dari duduknya melangkah ke lantai atas tepat kamarnya berada.

Delia dengan rambut yang sudah acak-acakan itu memutar knop pintu bercat putih tersebut, dengan cepat kakinya melangkah menuju kasur dengan seprei berwarna hijau, segera membaringkan tubuh mungilnya dengan posisi terlentang.

"Mager banget buat mandi Astagfirullah!" teriak Delia sambil memeluk guling.

Berkali-kali ia menyegarkan matanya untuk tidak tertidur sebelum mandi, Delia itu tipe cewek yang mageran sekalinya terbaring di kasur ia susah untuk bangkit kembali. Namun notifikasi dari handphonenya membuatnya mengalihkan perhatiannya merogoh tas selempang yang berada di sampingnya.

Reygi
Jangan lupa mandi sayang, jangan
males malesan!

Anda
Tau aja Delia lagi mager

Reygi
Udah ketebak, udah sana mandi
baunya sampe sini soalnya!

Anda
Iyaaaa

Delia mendengus kesal, ya walaupun isi chatnya bikin salting tapi tetap saja ada yang bikin kesal karena sifat akut Reygi yang selalu jahil tapi walaupun begitu itu yang menjadi mood booster seorang Delia.

"Nggak kebayang sih kalau Reygi sama orang lain, bakalan nyelekit banget rasanya." gumam Delia sambil menatap langit-langit kamarnya.

Delia menggelengkan kepalanya berusaha menepis bayangan-bayangan buruk yang akan datang nanti, walaupun dia tahu kisah percintaannya dengan Reygi tidak akan selalu mulus tapi untuk kehilangan atau melihat cowok itu dengan orang lain rasanya Delia tidak akan sanggup, ia sudah cukup nyaman dengan Reygi walaupun sifatnya yang jahil, pemaksa, tapi tetap saja ia sangat menyayangi Reygi yang dulunya ia hanya bisa berharap bisa bertemu dengannya setiap hari tapi sekarang malah di beri kesempatan untuk menjalin hubungan dengannya.

Setelah bisa menepis bayangan yang buruk Delia bangkit dari kasur empuknya, berjalan pelan kearah kamar mandi untuk menyegarkan tubuh. Hanya butuh waktu setengah jam lalu ia keluar dengan piyama motif panda, dirasa sudah tidak mengantuk lagi Delia langsung turun kebawah daripada harus berbaring lagi dan menimbulkan rasa malasnya.

"Duh tumben nggak bobo dulu!" ujar Safira yang tengah menata meja makan dengan meletakkan makanan untuk makan malam kali ini.

"Kalau bobo dulu nanti Delia malah tambah mager kesini!" ujar Delia menarik kursi di samping Safira.

HEI, REYGI! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang