08. Ajaran sesat Gina

801 35 0
                                    

Happy Reading
__________________________

BUGH!

Reygi terlonjak kaget mendapati sepatu mungil kelap-kelip lampu berwarna-warni di lempar ke wajahnya baru pulang dari sekolah sudah di hadiahi sepatu yang di lempar ke wajahnya Reygi bisa pastikan siapa pelakunya, ia membawa sepatu tersebut sambil melangkah kakinya ke belakang sofa.

"Woy, kenapa sepatunya di buang-buang? Mahal tau nggak sepatunya mana kena muka ganteng gue!" Reygi berkacak pinggang menatap balita dua tahun yang menoleh ke arahnya dengan mengerjapkan matanya polos.

"Eygi!" seru Delisa berdiri dari duduknya, ia berhambur memeluk kaki Reygi lantas membuat pria itu membungkuk menyamakan posisinya dengan balita tersebut.

"Kangen ya lo!" Reygi mengusap rambut tebal milik Delisa dengan tangan mungil balita tersebut melingkar di lehernya. Reygi geleng-geleng kepala melihat rak sepatu milik balita tersebut sudah berantakan karena ulah Delisa yang suka sekali membongkar barang-barang.

"Kangen Eygi, Lica bosan di lumah!" Delisa berucap cadel membuat Reygi terkekeh geli, mencium pipi gembul balita tersebut.

"Mau kemana emangnya?" tanya Reygi, Delisa tampak berpikir dengan tangannya di letakkan di dagu mungilnya seolah-olah berpikir keras.

"Kelual jalan-jalan dong!" balita itu nampak antusias mengucapkan kata jalan-jalan, Reygi terkekeh geli mengacak-acak rambut tebal milik Delisa.

"Oke, tapi gue mandi dulu ya cil lo tunggu disini dan rapihin sepatu-sepatu yang udah lo berantakin!"

Delisa mengangguk sambil menyusun kembali sepatu-sepatunya di rak warna pink tersebut, Delisa itu sosok balita yang nurut walaupun sedikit nakal dia tidak terlalu merepotkan Reygi, Reygi selalu tegas memberi tahu kesalahan balita tersebut.

Reygi keluar dari kamar Delisa, berjalan menuju kamarnya yang terletak di samping kamar Delisa, ia menaruh tas ranselnya di atas meja belajar membuka tali sepatunya menaruhnya di atas rak sepatu, ia berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri. Reygi menikmati setiap guyuran shower yang membasahi tubuhnya rambutnya yang basah berantakan menambah kesan mempesona dalam dirinya.

Setelah dua puluh menit menyelesaikan ritual mandinya, Reygi meraih handuk putih yang tergantung di sudut kanan kamar mandi memakainya sebatas pinggang, cowok itu keluar dengan telanjang dada memperlihatkan tubuh kekarnya ia menarik handle pintu kamar mandi sembari bersiul.

"REYGI!"

Reygi membulatkan matanya melihat siapa yang berdiri tak jauh darinya, beberapa kali ia mengucek matanya berharap itu hanya halusinas, tapi tidak gadis yang mengenakan dress abu-abu tersebut tersenyum manis ke arahnya.

"LO NGAPAIN DISINI HA?!" Reygi memekik keras menutupi bagian atas tubuhnya.

"Kenapa sih Reygi kok gitu banget liatnya!" gadis itu maju satu langkah membuat Reygi memundurkan langkahnya.

"Please Delia lo jangan dekat-dekat sama gue!" Reygi menggelengkan kepalanya ketika langkah gadis itu semakin mendekat.

Radelia Maheswari, Reygi benar-benar kaget dengan kedatangan gadis itu di dalam kamarnya bahkan gadis itu terlihat santai dengan kepanikan Reygi.

HEI, REYGI! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang