50. Heart filler

326 12 1
                                    

Happy Reading
_____________________

"I'm still here for you and you will never leave my heart." — Reygi Aditia Athalla

***

"Mau apa?"

Delia tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Reygi lalu menggeleng pelan. "Nggak kok, Delia cuma mau gerak doang buat hilangin rasa bosan bobo mulu." jawab Delia.

Reygi mengangguk, sejak tadi ia sangat siaga untuk membantu Delia ketika membutuhkan sesuatu seperti membantunya untuk duduk lalu mengambil air minum, menyuapi semangkuk bubur dan menyuapi buah jeruk.

"Maaf ya, gara-gara gue lo jadi kayak gini," Reygi berucap dengan penuh penyesalan.

Sejak tadi entah sudah berapa kali Reygi mengucapkan kata maaf untuk Delia, apalagi ketika melihat gadis itu yang sesekali meringis merasakan perih di punggungnya ketika mencoba untuk duduk dan bersandar di menggunakan bantalan.

"Udah ya, Delia bosen denger Reygi minta maaf mulu. Yang ada nggak Delia maafin nih."

"Tetap aja Delia, gue selalu ngerasa bersalah karena berkali-kali bikin lo luka."

Delia menyunggingkan senyum tipis, sosok Reygi hangat telah kembali Reygi yang sempat hancur dan frustasi yang melampiaskan stresnya pada orang-orang terdekatnya sudah tidak ada, ibaratnya iblis yang sempat bersemayam di tubuh Reygi sudah pergi meninggalkan raga cowok itu.

"Reygi juga manusia biasa kok, yang seringkali buat kesalahan, nggak ada seseorang yang nggak pernah berbuat salah Rey," ujar Delia berusaha untuk memberi pengertian.

Delia berusaha untuk tidak membuat Reygi merasa bersalah toh ini maunya sendiri, kalau saja ia berpikir menggunakan logika ia tidak mungkin menolong Reygi. Ia tidak mau semakin menyalahkan Reygi, setelah Ayahnya, dan Gina yang sangat menyalahkan Reygi dari info yang dia dapat dari Lisa.

Melihat Reygi sudah bisa tersenyum, dan lebih baik dari sebelumnya saja sudah membuat Delia senang.

"Lo kenapa senyam-senyum sendiri?" tanya Reygi menyadari Delia yang sedari tadi menyunggingkan senyumnya menatap ke langit-langit ruangan.

Delia menolehkan kepalanya untuk menatap Reygi. "Delia cuma senang aja, Reygi udah lebih baik dari sebelumnya. Tapi sayangnya Reygi bukan milik Delia lagi, tapi nggak apa-apa Delia ikut bahagia. Kak Rayna, kayaknya berperan besar banget dalam perubahan Reygi ya,"

"Walaupun Delia udah kehilangan Reygi, tapi melihat Reygi udah bahagia Delia nggak mempermasalahkan hal itu lagi." ujarnya lagi.

Reygi tertegun sejenak mendengar penuturan yang begitu tersirat dalam dari Delia, namun ada yang salah.

Reygi menggeleng pelan lalu kembali menggenggam satu tangan Delia. "Nggak, lo nggak pernah kehilangan gue. I'm still here for you and you will never leave my heart."

Delia terpaku dengan tatapan Reygi yang begitu dalam dan ucapannya yang seperti membuktikan bahwa ia tidak pernah kehilangan cowok itu, namun berkali-kali Delia menepis pikirannya mungkin saja Reygi melakukan hal itu hanya membuatnya senang sementara dalam bentuk pertanggungjawaban, lalu setelah ia sembuh ia akan benar-benar kehilangan Reygi.

HEI, REYGI! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang