Happy Reading
_________________________
Reygi memarkirkan motornya di parkiran SMA Mandiri, ia menyugar rambutnya ke belakang duduk di atas motornya cowok itu menatap arloji yang melingkar di tangan kirinya berdecak kesal dengan keempat teman-temannya yang lain belum memunculkan batang hidungnya."Rokok Rey." Reygi menoleh pada seorang cowok yang memberikan sebatang rokok padanya, Reygi menatap rokok tersebut cukup lama sampai akhirnya ia menggeleng sambil tersenyum tipis menolak pemberian rokok dari adik kelasnya itu.
Memang sejak mengurus Delisa, Reygi sedikit demi sedikit mengurangi kebiasannya merokok bahkan sekarang sudah bisa menyingkirkan kebiasaan buruknya itu walaupun sering kali tergoda dengan keempat teman-temannya yang sengaja merokok di hadapannya, terlebih Raven cowok pecandu rokok itu kerap kali membuat Reygi ngiler sendiri melihatnya namun ia mencoba menahan godaan tersebut.
Deru mesin motor bersahutan dari arah gerbang SMA Mandiri, hal itu cukup beberapa orang di parkiran menoleh tak terkecuali Reygi hal itu sudah bisa di pastikan jika itu keempat teman-temannya yang memang sering menjadi biang rusuh sekolah.
"Gue hampir nyemplung ke got gara-gara Marsel!" Tomo langsung ricuh dengan suaranya saat baru saja memarkirkan motornya tepat di samping Reygi.
"Ngantuk gue anjir, makanya tadi sempat oleng di jalan." keluh Marsel membuka tudung hoodie putih miliknya, membuat rambut kecoklatan cowok itu terlihat acak-acakan.
"Ngantuk kok dekat-dekat sama gue tadi bawa motornya, dekat-dekat tuh sama Raven dia udah bosan hidup siapa tau pas nyemplung got langsung mati dia." Tomo kembali melayangkan protes masih pagi tapi wajahnya sudah masam.
"Stress lo." ujar Raven pelan.
"Tumbenan lo datang awal Rey, biasanya lo singgah dulu di warung Maszeh." ujar Sandy menepuk pundak Reygi pelan.
"Anjir malas gue ada Mbak Opi disana, habis gue di godain." Reygi bergedik ngeri mengingat janda yang sering menggodanya, adik dari pemilik warung yang sering mereka datangi.
"Seorang Reygi takut sama janda?!" Tomo berkacak pinggang menatap Reygi dengan tatapan meremehkan hal itu mengundang Reygi menjitak kepala cowok itu.
"Lo nggak usah samain gue sama lo, yang doyannya janda." sinis Reygi mengundang tawa dari beberapa orang yang duduk di atas motor mereka masing-masing, menurut mereka tidak ada yang lebih membuat heboh selain kelakuan lima biang rusuh.
"Pagi-pagi malah ngeributin janda anjir!" seru Marsel.
"Kenapa ginjal lo geser dari tempatnya?" protes Tomo dengan wajah tengilnya, Marsel maju menarik kerah kemeja Tomo membuat tubuh kurusnya sedikit melayang ke udara.
"Nantangin lo?!"
"L-lepas dasar teman biadap lo, mentang-mentang badan lo segede gaban!" Tomo memukul tangan Marsel membuat cowok itu melepaskan cengkeramannya pada kerah kemeja Tomo.
"Makanya kalau badan sekecil semut nggak usah nantangin." cibir Reygi.
"Delia, Rey!" Sandy menyenggol lengan Reygi, Reygi mengikuti arah pandang Sandy pada gadis yang berjalan beriringan dengan kedua temannya.
Reygi dan yang lainya bersiul guna menarik perhatian tiga gadis itu namun entah perbincangan apa yang di bicarakan mereka sampai membuat mereka tak menoleh sama sekali terlebih Delia yang biasanya penglihatan matanya tajam melihat crush ini malah seperti cuek bebek.
![](https://img.wattpad.com/cover/307223276-288-k427309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEI, REYGI! [END]
Teen Fiction(AYO FOLLOW SEBELUM BACA!) "I have crush on you Reygi!" - Radelia Maheswari "Crush in, gue berarti nggak bisa lepas dari gue!" - Reygi Aditia Athalla Siapa sangka perasaan yang di pendam Radelia Maheswari sejak MOS SMA terbongkar akibat ulah dari t...