Happy Reading
____________________Tepat pada pukul 6 pagi, kicauan burung di pagi hari dengan suasana dingin menusuk ke tulang karena beberapa hari ini ibukota di guyur hujan, Reygi tengah memasangkan jaket tebal berbulu di tubuh mungil Delisa balita itu dari semalam merengek ingin pergi bertemu Papahnya katanya, ini kali pertama membawa balita itu ke makam Rama Papahnya Reygi menjelaskan padanya kalau Papahnya sudah tenang di surga tapi rasa penasaran balita itu semakin menggebu-gebu alhasil hari ini Reygi mengajaknya ke pemakaman umum tempat peristirahatan terakhir Papahnya daripada Delisa menangis seharian dan akan demam karena permintaannya tak di turuti.
"Dingin banget cil, masa nggak ngerasain sih? Sore aja gimana?" ujar Reygi menyisir rambut Delisa mengumpulkan menjadi satu dan mengikat dengan ikat rambut kecil berwarna pink.
"Ndak mau, maunya sekalang!" kekeuh balita tersebut, Reygi saking gemasnya ingin mengigit pipi chubby milik balita itu, Reygi tidak mungkin menolak permintaan adik kesayangannya sebisa mungkin ia selalu menuruti.
Setelah mendandani Delisa, Reygi memakai sepatu jordan yang di ambilkan Bi Ani di kamarnya, cowok itu mengenakan hoodie putih dengan celana traning hitam. Ia mengeratkan genggaman tangannya pada hoodie miliknya sungguh masih sangat pagi seperti ini seharusnya ia masih berguling-guling di ranjang empuknya hari Minggu dan pagi buta seperti ini namun karena gedoran pintu dari Delisa membuatnya harus terbangun.
"Ayo!" Reygi menggenggam tangan mungil Delisa, membawa balita itu untuk keluar,
Reygi merenggangkan otot-ototnya sebelum menghidupkan mesin mobilnya kali ini Reygi pakai mobil lagi malas pakai motor katanya, membuat Delisa memicingkan mata menatap Abangnya ini yang terus mengulur waktu.
"Ayo cepat dong Eygi!" kesal Delisa.
"Sabar cil!" Reygi, Delisa langsung menyelonong masuk saat di bukakan pintunya dan duduk sambil bersedekap dada dan Reygi langsung memasangkan seatbelt
"Nih bocah banyak tingkah, untung adik gue." cibir Reygi.
Mobil sport merah tersebut langsung meninggalkan kediaman Reygi.
Tak lama setelah itu mobil sport merah tersebut, terparkir di parkiran tempat pemakaman umum Reygi langsung membuka pintu mobilnya dan menggendong Delisa yang sudah merentangkan tangannya ia membawa balita tersebut menuju makam Papahnya.
"Kok tempatnya sepi gini? Ini sulga ya?" pertanyaan Delisa hanya di tanggapi Reygi dengan kekehan kecil.
Saat langkah kaki Reygi hendak mendekati makam Papahnya ternyata disana ada Fras dan Rani yang berziarah Reygi dapat melihat punggung mereka dari jarak lumayan dekat.
"Itu ada om Flas---" Reygi dengan cepat menutup mulut mungil Delisa dengan tangannya karena balita tersebut hendak berteriak, karena dengan langkah kakinya yang semakin dekat mendengar pembicaraan mereka dengan seksama.
"A-aku takut Mas, seharusnya kamu nggak ngajak aku kesini." gumam Rani dengan nada yang bicara sedikit bergetar.
"Ya itu karena kesalahan kamu Rani, kamu harus bisa hilangin rasa takut kamu dengan lihat makamnya Bang Rama, aku kan udah bilang sama kamu tebus kesalahan kamu lewat Reygi dan Delisa tapi akhir-akhir ini kamu malah menunjukkan sifat buruk kamu ke Reygi." balas Fras dengan mengusap pundak sang istri.
![](https://img.wattpad.com/cover/307223276-288-k427309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEI, REYGI! [END]
Teen Fiction(AYO FOLLOW SEBELUM BACA!) "I have crush on you Reygi!" - Radelia Maheswari "Crush in, gue berarti nggak bisa lepas dari gue!" - Reygi Aditia Athalla Siapa sangka perasaan yang di pendam Radelia Maheswari sejak MOS SMA terbongkar akibat ulah dari t...