Hari Buruk Anna

880 25 0
                                    

Anna keluar dari mobil setelah mengucapkan terima kasih Pak Rudy, supir keluarga mereka.
Sebenarnya  ia tidak ingin pergi sekolah hari ini mengingat kejadian kemarin.
Tapi itu tidak akan mungkin terjadi karena ujian akan dilaksanakan sebentar lagi.
Terlebih pihak sekolah akan menghubungi orang tua jika siswa tidak datang ke sekolah.

Anna melangkahkan kakinya melewati gerbang sekolah.
Ia menarik napas panjang untuk memperoleh banyak kekuatan hari ini.

Anna yakin ia bisa melewati hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya.
Ia hanya perlu melupakan kejadian kemarin dan menganggap tidak terjadi apa-apa.

Anna berjalan dengan penuh keyakinan dan percaya diri.
Ia sama sekali tidak menghiraukan tatapan sinis dari siswa yang berada di lorong kelas.

Namun sesampainya di kelas, Anna begitu terkejut melihat mejanya yang sudah dipenuhi coretan tinta pulpen dan spidol.

Mikha dan yang lainnya tertawa melihat raut wajah terkejut Anna.

"Apa yang kalian lakukan dengan mejaku?
Mengapa kalian mengotorinya seperti ini?"

"Hanya ingin memberimu pelajaran saja.
Kau tahu Anna, kau tidak akan bisa terlepas dari hukuman karena telah berani menyukai Kean bahkan diam-diam menguntitnya." ucap Mikha dengan begitu santainya.

"Mengapa kalian hanya melakukan ini padaku?
Siswi sebelumnya tidak menerima perlakuan seperti ini.."

"Kau berbeda.
Apa kau tidak pernah sadar dengan penampilan jelekmu ini?
Aku masih tidak rela walaupun bahkan Kean sudah menolakmu mentah-mentah kemarin."

"Cukup!!"

Anna kemudian berbalik, berniat untuk melapor pada pihak sekolah atas perbuatan yang dilakukan oleh Mikha dan teman-teman satu kelasnya.

"Ujian sebentar lagi.
Pihak sekolah tentunya akan menghubungi orang tuamu.
Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi nantinya saat mereka mengetahui bahwa selama ini kau menguntit seorang pria di sekolah."

ucap Mikha mencoba memperingati Anna yang terlihat berniat melaporkan perbuatan mereka pada pihak sekolah.

Anna mengepal tangannya dengan erat.
Ia sangat muak dengan tuduhan itu karena ia sama sekali tidak pernah berniat menguntit Kean.

Tapi di sisi lain, ia tidak mau kedua orang tuanya kecewa karena tuduhan itu.
Apalagi jika harus datang ke sekolah.

Anna hanya bisa menundukkan kepalanya.
Ia tidak bisa berbuat banyak untuk melindungi dirinya sendiri.

Ia kemudian berbalik dan pergi ke mejanya.

Anna menatap mejanya yang kotor.
Ia akan membersihkannya pada saat jam istirahat.

--

Setelah membersihkan mejanya yang kotor, Anna pergi ke kantin untuk makan siang.

Saat berjalan banyak siswa tertawa ke arahnya dan menatapnya dengan tatapan mengejek.

Anna berusaha tidak peduli pada mereka walaupun sebenarnya ia merasa begitu hancur menerima itu semua.

Anna meneruskan jalannya, hingga seseorang sengaja menabraknya dan menumpahkan kuah bakso yang panas ke roknya.

"Ah panas!!!"

Anna merasakan panas di sekitar pahanya akibat tumpahan kuah itu."

"Apa kau tidak punya mata, hah?"

tanya orang yang menyebabkn tumpahan kuah itu.

"Kau duluan yang menabrakku.
Kau sengaja melakukan hal itu padaku."
Timpal Anna membela dirinya.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang