Mengikuti Anna kembali

726 17 0
                                    

Anna menerima pesan dari pria yang merupakan teman dekatnya saat kuliah di luar negeri.

(Hai, apa yang sedang kau lakukan saat ini Anna?
Maaf, aku baru bisa mengirim pesan padamu.
Aku harus mengurus sesuatu yang begitu penting di sini.)

Anna kemudian membalas pesan itu.
(Seperti biasa, aku akan bersiap-siap ke panti.
Kau tidak perlu minta maaf.
Aku tahu, akhir-akhir ini kau pasti sangat sibuk.)

(Benarkah?
Bagaimana kabar Ben? Aku sangat rindu mendengar banyak hal soal Ben darimu.)

(Kabar Ben sangat baik.
Sekarang Ben sudah berusia 2 tahun kau tahu.)

(Yaya, waktu begitu cepat berlalu Anna.
Aku sangat ingin bertemu dengan Ben.)

(Jika kau ada waktu, kembalilah ke Indonesia.
Keluargamu di sini juga pasti begitu merindukanmu.
Kau juga bisa bertemu dengan Ben nantinya.)

(Kau benar Anna.
Aku juga begitu merindukan Indonesia, termasuk dirimu.)

Anna menahan ketikannya sebentar.
(Aku juga merindukanmu.
Kalau begitu, kau harus lebih mempertimbangkan untuk pulang ke Indonesia.)

(Ya, aku akan pulang jika kau benar-benar ingin aku pulang.)

Anna tersenyum membaca balasan pesan tersebut.
Ia ingin pria itu kembali ke Indonesia dan bertemu dengannya.
Ya, teman dekatnya itu adalah warga negara Indonesia.
Dia merupakan teman satu kuliahnya saat di Kanada dulu.
Mereka menjalin hubungan pertemanan yang begitu akrab hingga saat ini.

Sayangnya, saat Anna kembali ke Indonesia, temannya itu memutuskan untuk bekerja di sana dan memilih tinggal lebih lama darinya.
Mata Anna teralihkan dari layar hp nya saat melihat Kean kembali mendatangi tokonya.
Ia menatap pria itu dengan tatapan malas.

"Selamat datang kembali Tuan Kean."
ucap Naya menyambut Kean dengan senyuman.

Naya kemudian mengalihkan tatapannya pada Anna yang sama sekali tidak memberikan respon saat kedatangan Kean.
Ia menghampiri Anna.

"Nona, Tuan Kean sudah datang.
Beliau sepertinya ingin bertemu dengan anda lagi."

Naya membisikkan kalimat itu pada Anna.

"Aku tidak peduli Naya."

Kean mendekati Anna yang selalu sibuk dengan bunga-bunganya setiap kali ia datang ke sana.

"Kau tidak memberikan sapaan manis pada Calon Tunanganmu sendiri.
Kau seharusnya melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Naya tadi."

Anna masih memilih untuk diam dan tidak merespon Kean.
Anna kemudian pergi ke ruangan lain dan Kean mengikutinya dari belakang.

Anna menyadari langkah Kean dari belakang.
Ia kemudian berbalik menghadap pria itu.

"Apa yang ingin kau lakukan lagi di sini?
Dengar Kean, aku tahu kau berniat mempermainkanku lagi sama seperti dulu.
Tapi aku tidak akan mau memberikan respon atas semua itu.
Sebenarnya apa tujuanmu melakukan semua ini?
Kau bilang aku gadis yang tidak menarik sama sekali.
Lalu untuk apa kau lakukan semua ini?
Mengapa kau mau repot-repot menjalankan perjodohan itu?
Sama sekali tidak ada untungnya untukmu."

"Aku mohon, hentikan semua ini.
Masih ada waktu untuk mengakhiri perjodohan itu.
Kau dan aku tidak harus menyakiti perasaan orang tua kita."
Anna menatap Kean dengan tatapan serius.
Ia hanya ingin menghentikan semuanya agar kehidupannya kembali lagi seperti semula.

Kehadiran Kean membuatnya teringat kembali dengan kejadian masa lalunya dulu.
Ia tidak ingin kembali membenci Kean.
Karena selama ini ia sudah berhasil melepaskan semua bebannya dan memaafkan orang-orang yang menyakitinya dulu, termasuk Kean.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang