Kedatangan Kean

898 27 0
                                    

Anna kembali ke kursinya.
Setelah itu, tidak lama kemudian Kean juga kembali.

Kedua keluarga kembali berbincang-bincang.
Terutama membahas perjodohan antara Kean dan Anna.

"Bagaimana menurutmu pertemuan pertama kalian Kean?
Apa kau tertarik dengan perjodohan yang kami lakukan?"
tanya Harun yang sudah mendapatkan kesan baik terhadap Kean di hari pertemuan pertama.

"Sejujurnya kami berdua masih canggung satu sama lain Paman, mengingat ini pertemuan pertama kami.
Mungkin kedepannya kami bisa lebih dekat lagi."

Kean memberikan senyuman palsunya sambil melihat ke arah Anna yang masih tidak ingin melihatnya.

"Paman setuju denganmu.
Itu artinya kau dan Anna harus sering bertemu.
Benar begitu bukan?"

Harun meminta pendapat pada yang lain.
Dan mereka semua mengangguk setuju.

"Kau benar Harun.
Kean pria yang sangat sibuk bekerja.
Mungkin dengan adanya kehadiran Anna saat ini, ia bisa lebih menikmati waktunya selain di kantor."

"Mungkin Anna yang akan kesulitan menghadapiku yang selalu sibuk bekerja Ayah.."
ucap Kean yang mengawali permainannya dengan menyudutkan Anna.

Seketika semuanya melihat ke arah Anna dan Anna menyadari hal itu.
"Bagaimana sayang?
Apa kau tertarik dengan perjodohan ini?
Ayah ingin meminta pendapatmu.."

"Ayah, sebenarnya aku..."

Anna ingin melanjutkan kalimatnya untuk mengatakan bahwa ia sama sekali tidak menyetujui perjodohan itu.
Namun ancaman Kean terngiang-ngiang di kepalanya.
Anna meremas tangannya.

"Sebenarnya aku juga memiliki pekerjaan yang banyak Ayah.
Aku pikir, aku juga akan sibuk nantinya.."
Anna terpaksa harus membalikkan kalimatnya.

Kean tersenyum puas mendengar jawaban Anna.
Gadis itu sama sekali tidak bisa berbuat apapun.

"Well, kalian sama-sama sibuk ternyata.
Tapi Ibu yakin kalian bisa saling membagi waktu untuk bertemu satu sama lain.."
Ucap Ribka yang mencoba memberikan solusi.

"Aku akan berusaha membagi waktuku untuk bertemu dengan Anna Bibi."

Kalimat Kean barusan membuat Anna begitu kesal.
Nyatanya pria itu hanya ingin mempermainkan semua orang.

"Bagaimana denganmu Anna?"
Ribka menanyakan pertanyaan yang sama untuk Anna.

"Jika aku memiliki waktu, aku akan akan menghubunginya Ibu.."
Anna menutup kedua matanya.
Apa yang harus ia lakukan?

"Itu bagus.
Itu artinya Kean dan Anna setuju dengan perjodohan yang kita atur Harun.
Aku senang, karena anak-anak kita saling tertarik satu sama lain.
Aku juga tidak menyangka bahwa putraku, yang begitu sibuk bekerja dan tidak pernah mengencani seorang gadis pada akhirnya luluh dengan putrimu.
Aku berharap mereka bisa cocok kedepannya."

(Kau salah Ayah.
Aku sama sekali tidak tertarik pada gadis ini.
Aku hanya ingin bermain.
Aku juga ingin melihat sejauh mana gadis ini menolakku.
Nyatanya dia begitu menyukaiku dulu.
Setelah itu, aku akan mencampakkannya dan mengakhiri perjodohan itu.)

Kean menatap Anna sambil tersenyum.

"Putriku gadis yang baik dan aku selalu berharap yang terbaik untuknya.
Aku yakin jika memang mereka berdua ditakdirkan bersama, hubungan mereka akan semakin erat kedepannya."

Anna menatap ketulusan di wajah Ayahnya.
Ia tahu Ayahnya pasti berharap banyak pada perjodohan ini.
Namun faktanya Kean hanya ingin mempermaikannya.
Ia begitu merasa bersalah karena tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang