Setelah selesai makan siang, Anna kemudian membantu anak-anak panti yang berusia sekolah mengerjakan pekerjaan rumah.
"Apa yang ingin kau lukis sayang?"
tanya Anna pada Lucas yang memiliki pekerjaan rumah melukis apapun.
"Bagaimana jika aku melukis Bibi saja?"
"Benarkah?
Apa kau bisa melukis Bibi?""Tentu saja aku bisa Bi."
Anna tersenyum dan kemudian mengelus kepala Lucas dengan lembut."Baiklah kalau begitu."
Anna kemudian menghampiri anak lain.
"Apa kau memiliki kesulitan sayang?""Aku tidak bisa menyelesaikan soal matematika ini Bi."
"Baiklah, Bibi akan mengajarimu bagaimana cara menyelesaikannya.
Setelah itu kau akan mencoba mengerjakan soal yang lain."Anna kemudian duduk di samping Danie dan mulai menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan soal matematika tersebut.
Akhirnya Danie paham dan bisa menyelesaikan soal yang lain."Kerja yang bagus Danie.
Bibi sangat bangga padamu.""Terima kasih banyak Bibi."
"Sama-sama sayang."
Tidak jauh dari sana, Kean duduk di kursi sambil menatap Anna yang sedang bersama anak-anak panti.
Gadis itu terlihat begitu sibuk dengan mereka semua.
Sejujurnya ia mulai merasa bosan saat ini.
Waktunya terbuang cuma-cuma dan ia tidak suka dengan anak-anak.Tiba-tiba Ibu Mirna datang dengan membawa minuman untuknya.
"Silahkan diminum Kean.""Terima kasih Bu."
Ibu Marni tersenyum dan ikut melihat ke arah Anna yang tengah membantu anak-anak panti mengerjakan pekerjaan rumah.
"Anna sudah menjadi relawan di panti ini selama 2 tahun."
Ucapan Ibu Marni membuat Kean mengalihkan tatapannya."Waktu itu selesai beribadah, Anna pertama kali melihat Lucas bermain di sekitar gereja.
Anna menyukai anak-anak dan akhirnya setiap hari ia datang ke sini untuk bertemu dengan Lucas dan anak-anak yang lain.
Anna selalu membawakan mereka makanan dan minuman bahkan semua kebutuhan anak-anak panti di sini.
Dana panti juga semuanya berasal dari Anna."Kean terkejut mendengar pernyataan Ibu Mirna barusan.
"Apa?
Anna yang memberikan dana untuk panti ini Bu?"Ibu Mirna menganggukkan kepalanya.
"Selama ini Anna bekerja keras untuk panti ini.
Anna begitu menyayangi mereka semua Kean.
Ia selalu meyakinkan Ibu untuk tidak khawatir dan juga meminta Ibu untuk memberitahukan semua kesulitan Ibu.
Anna gadis yang sangat baik hati.
Ia bahkan merelakan impiannya agar tetap bersama mereka."Apa?
Kean masih tidak mengerti dengan semua yang barusan ia dengar.
Fakta soal Anna cukup mengejutkannya.
Anna memberikan dana untuk panti itu bahkan sampai merelakan impiannya.
Well, bisa dibilang Anna gadis yang baik.
Zaman sekarang sangat sulit menemukan orang yang mau mengorbankan dirinya demi orang lain."Ibu mohon padamu Kean agar menjaga Anna dengan baik.
Ibu berharap yang terbaik untuk Anna, termasuk kebahagiaan dalam hubungan kalian berdua.
Dan Ibu yakin padamu bahwa kau bisa membuat Anna bahagia.Kean melihat ketulusan dan harapan di wajah Ibu Mirna.
Entah mengapa sesuatu mulai mengganggu perasaannya saat ini.
Ia sama sekali tidak bisa memenuhi permohonan itu.
Karena pada dasarnya semuanya hanyalah sekedar permainan.
Tidak ada keseriusan di dalam hubungannya dengan Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Arogan dan Gadis Baik Hati
RomanceAnna, seorang gadis baik hati dipertemukan kembali dengan pria yang menjadi dalang dari luka yang ia terima di masa lalu. Bahkan dirinya terjebak di dalam perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka. Anna tentu saja menolak namun ancaman Pri...