Bertingkah aneh

539 17 0
                                    

Selama kegiatan makan malam bersama, Anna kebanyakan diam dan hanya meresponi setiap pembicaraan dengan anggukan.

Matanya sesekali menatap Mark yang berada di samping Kean.
Pria itu juga sedari tadi menatapnya.
Namun ia tidak berani berlama-lama menatap mata itu.
Anna merasa bingung dengan keadaan yang dialaminya saat ini.
Semuanya begitu tiba-tiba.

Pertemuannya dengan Mark kali ini juga diawali dengan suasana yang begitu canggung.
Ia tidak menyangka akan bertemu dengan Mark dengan cara seperti ini.
Sejujurnya ia juga merasa tidak enak dengan pria itu.

Terakhir kali, pria itu pernah menyatakan perasaannya dan saat itu ia menolaknya karena belum siap menjalin hubungan dengan siapapun.
Mark memahaminya dan sama sekali tidak kecewa dengannya.
Pria itu bahkan berkata akan menunggunya sampai dirinya benar-benar siap.
Namun sekarang ia berada dalam perjodohan yang diatur kedua orang tuanya.
Anna tidak tahu harus melakukan apa.

Acara makan malam selesai dan kemudian dilanjutkan dengan mengobrol di ruang tamu.
Anna duduk di samping Ibunya.
Ia mendengarkan setiap apa yang dibicarakan di sana.

Tiba-tiba handphone Anna bergetar sebagai pertanda ada pesan yang masuk.
Anna melihat layar handphonenya dan mengejutkan pesan itu berasal dari Mark.

(Anna, aku ingin bicara denganmu sebentar.
Temui aku di balkon rumah.)

Anna sekilas melihat ke arah Mark.
Pria itu kemudian berdiri dan meninggalkan ruang tamu.

"Ibu, aku ingin ke toilet sebentar."
ucap Anna dengan nada rendah.

"Baiklah sayang, pergilah."

Anna menganggukkan kepalanya dan kemudian pergi dari sana.
Ia berjalan menuju balkon rumah.

Kean melihat ke arah Anna yang baru saja pergi.
Ia begitu kesal dengan gadis itu yang sedari tadi sengaja menghindarinya.
Kean juga bisa melihat bahwa sedari tadi mata Anna hanya tertuju pada Mark yang juga menatapnya dengan lekat.

Entah mengapa ia tidak suka dengan hal itu.
Ia merasa diacuhkan.
Walaupun menurutnya itu begitu konyol karena justru seharusnya ia tidak peduli dengan mereka.

Anna melihat Mark yang sudah berada di balkon rumah.
Ia kemudian menghampiri pria itu.

Mark menyadari kedatangan Anna dan kemudian berbalik.
Ia tersenyum melihat Anna perlahan mulai mendekatinya.

Kali ini mereka saling berhadapan satu sama lain.

"Anna, kau terlihat sangat cantik malam ini."

Anna tersenyum atas pujian yang dilontarkan Mark barusan.
"Terima kasih Mark."

"Lama tidak bertemu denganmu.
Kita akhirnya bertemu setelah 2 tahun lamanya."

"Hem..."
ucap Anna dengan anggukan.

"Ngomong-ngomong, selamat atas perjodohanmu."

Anna menatap Mark dengan lekat.
Ia tidak tahu harus berterima kasih atau bagaimana
atas ucapan selamat dari Mark barusan.

"Aku tidak menyangka bahwa kau adalah gadis yang dijodohkan dengan Kean." tambah Mark.
Pria itu terdengar menghela napas.

"Aku juga tidak menyangka bahwa kau adalah saudara tiri Kean Mark.
Jujur aku begitu terkejut."

"Hem, aku tahu Anna.
Kita berdua sama-sama tidak menyangka."
ucap Mark dengan senyuman yang tidak terartikan.

"Apa kau menyukai perjodohan itu?"
tanya Mark pada Anna.

"Hem, aku..."
Anna tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pada Mark.

Ia tidak mau hubungannya dengan Kean semakin tidak baik karena dirinya.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang