Kean dan Anna keluar dari mobil.
Tiba-tiba handphone Kean berbunyi.
Saat Kean sedang menjawab telepon dari seseorang, Anna memanfaatkan waktunya untuk membawa kue ulang tahun buatannya masuk ke dalam panti.
Jangan sampai Kean mengetahui kejutan yang sudah direncanakannya.Tidak lama setelah Anna masuk, Kean pun menyusul.
Semuanya terlihat seperti biasanya.Anna mulai memberikan pelajaran pada anak-anak dan setelah itu mereka semua makan siang bersama.
Anna menghampiri Kean dan kemudian menyodorkan piring yang berisi makanan untuknya.
"Ini untukmu..."
Kean mengernyitkan keningnya.
Tidak biasanya Anna melakukan hal ini padanya.
Karna biasanya gadis itu membiarkannya sendiri mengambil makanan.
Dan ia cukup terkejut melihat nasi kuning dan lauk yang berada di atas piring itu.
Piring itu berisi makanan kesukaannya.
Bagaimana bisa Anna memasak makanan itu padanya?
Hanya Ayah dan Ibunya yang mengetahui hal itu.
Tidak mungkin itu hanya kebetulan saja.Apa Ayahnya yang memberitahu Anna soal itu?
Tapi untuk apa?Anna yang duduk di samping Kean, menyadari keterkejutan pria itu.
Ia kemudian tersenyum."Ada apa?
Kenapa kau menatap makannya seperti itu?
Apa ada yang aneh?"Kean menggelengkan kepalanya.
Ia tidak ingin bertanya lebih lanjut lagi di dalam dirinya."Tidak, aku hanya berpikir mengapa kau memasak hidangan seperti ini.
Tidak seperti yang biasanya.
Biasanya kau akan memasak makanan yang disukai anak-anak setiap harinya.""Tidak ada alasan khusus mengapa aku memasak hidangan seperti ini hari ini.
Aku hanya ingin saja.
Makanlah, selagi makanan itu hangat.."Anna kemudian beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Kean dengan senyuman di wajahnya.
(Kean, maaf aku berbohong padamu.
Ini adalah salah satu bagian dari rencana kejutan ulang tahunmu hari ini.)Waktu sudah menunjukkan sore hari. Ibu Marni menghampiri Kean yang sedang menemani anak-anak bermain di lapangan.
Anna yang juga berada di sana tersenyum pada Ibu Marni.
"Kean, apa Ibu bisa meminta bantuan padamu?"
"Tentu saja Bu.
Ibu perlu bantuan apa?"
ucap Kean tanpa berpikir lama."Hem, begini Kean.
Ada beberapa barang anak-anak yang masih berada di gudang.
Apa kau bisa membantu Ibu membawa barang-barang itu masuk ke dalam?""Tentu saja Bu.
Saya akan membantu membawa barang-barang tersebut."Ibu Marni tersenyum.
"Baiklah kalau begitu.
Ibu akan membawamu ke sana.."Kean kemudian meninggalkan anak-anak dan mengikuti langkah Ibu Marni menuju ke gudang.
Tentu baginya, membawa barang-barang tersebut adalah hal yang mudah.
Dan terlebih apapun yang Ibu Marni butuhkan, ia akan berusaha untuk menyanggupi hal itu.
Selama ini Ibu Marni sudah begitu baik padanya.Entahlah, baginya kehadiran Ibu Marni dan anak-anak membawa warna baru di dalam hidupnya.
Ia merasa hidupnya jauh memiliki arti dari sebelumnya.
Dan itu semua juga berkat Anna.Anna yang membuatnya masuk ke dalam kehidupan lain selain kehidupan kantor yang sudah ia jalani selama bertahun-tahun lamanya.
Gadis itu benar-benar berdampak bagi dirinya.Setelah membawa barang-barang itu masuk ke dalam panti, Kean dan Ibu Marni kembali ke lapangan.
Dan Kean terkejut saat tidak mendapati Anna dan semua anak-anak di sana.
Bahkan tadi ia juga tidak melihat mereka di dalam panti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Arogan dan Gadis Baik Hati
RomanceAnna, seorang gadis baik hati dipertemukan kembali dengan pria yang menjadi dalang dari luka yang ia terima di masa lalu. Bahkan dirinya terjebak di dalam perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka. Anna tentu saja menolak namun ancaman Pri...