Kepulangan Mark

533 15 0
                                    

Reema menemui Ruben yang berada di ruang kerjanya.
Ia berniat memberitahu Ruben berita bagus perihal kepulangan Mark yang begitu tiba-tiba yaitu besok hari.

"Sayang..."

Ruben menghentikan kegiatannya dan kemudian menatap wajah Istrinya yang terlihat begitu bahagia.

"Ada apa sayang?
Kau sepertinya terlihat begitu bahagia saat ini."

"Aku ingin memberitahumu berita bagus."

"Berita bagus?
Apa itu?"

Reema kembali menyunggingkan senyumannya.

"Mark akan kembali dari Kanada besok Ruben."

Ruben begitu terkejut mendengar ucapan Istrinya barusan.
"Benarkah?
Bukankah Mark mengatakan bahwa ia tidak akan pulang ke Indonesia dalam jangka waktu dekat?
Apalagi ia memiliki urusan yang begitu penting di sana."

Terakhir kali saat Ruben berkomunikasi dengan Mark, Mark mengatakan bahwa ia memiliki urusan yang penting di sana sehingga tidak bisa kembali.

"Kau benar sayang.
Tapi tadi Mark memberitahuku bahwa besok ia akan kembali ke Indonesia."

"Apa ia memberitahumu alasannya?"

"Tidak sayang.
Dia bilang akan memberitahuku setelah sampai di rumah."

"Baiklah begitu.
Aku begitu senang mendengarnya.
Akhirnya kita bisa berkumpul bersama Mark setelah sekian lamanya.
Oh ya, bagaimana jika kita mengadakan pesta sebagai acara sambutan atas kepulangan Mark?"

"Hem, aku pikir itu tidak perlu sayang.
Akan lebih baik kita mengadakan acara yang lebih sederhana saja.
Mark juga pasti tidak akan menyukai acara mewah.
Kau begitu mengenalnya bukan?"

"Kau benar Reema.
Kalau begitu, bagaimana kalau kita mengadakan acara makan malam bersama dengan mengundang keluarga Harun?
Acara itu bertujuan untuk semakin mempererat kekeluargaan kita dengan mereka sekaligus ingin memperkenalkan Mark."

"Kalau itu aku setuju sayang.
Sebaiknya sekarang kau menghubungi Harun untuk acara makan malam besok agar tidak terlalu tiba-tiba nantinya."

"Hem, aku akan menghubunginya."

--

Keesokan harinya, Kean melakukan pertemuan dengan Client yang sudah bekerja sama begitu lama dengan perusahaan mereka.

Kean kemudian berjabat tangan dengan sang Direktur perusahaan tersebut atas hasil yang telah disepakati di antara kedua perusahaan.

"Terima kasih telah bekerja sama dengan perusahaan kami Pak."

"Sama-sama Kean.
Oh ya, tolong sampai salam dariku untuk Ayahmu."

"Baiklah Pak, nanti akan saya sampaikan."

"Terima kasih."

Pria itu dan sekretarisnya kemudian pergi meninggalkan Kean dan Joe.

Joe kemudian mendekati Kean yang menatap layar handphonenya.

"Kau sudah 3 hari tidak bertemu dengan gadis itu.
Apa hubungan kalian benar-benar sudah berakhir dan perjodohan itu juga dibatalkan?"

Joe begitu penasaran bagaimana kelanjutan hubungan Kean dengan Anna.

Kean masih menatap layar handphonenya dan tidak merespon pertanyaan Joe padanya.

"Oh ya, Ayahmu tadi memintaku untuk memberitahumu bahwa nanti siang Mark kembali ke Indonesia."

Kean langsung menghentikan kegiatan mengetiknya.
Apa Ayahnya sedang merencanakan sesuatu di belakangnya?
Kepulangan Mark begitu tiba-tiba.

Namun Ayahnya sudah berjanji untuk tidak mengganti posisinya jika ia menyetujui perjodohan itu.
Ia akan menentang keras jika Ayahnya mengingkari janjinya itu.
Walaupun saat ini ia sedang tidak ingin bertemu dengan Anna.
Alasannya adalah karena semua perkataan Anna pada saat itu sangat bertentangan dengan apa yang dipikirkannya selama ini.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang