Perdebatan Kean dan Mark

504 11 0
                                    

Keluarga Harun akan segera pulang.
Ruben dan Reema mengantar mereka ke depan rumah.

Anna mengikuti langkah kedua orang tuanya dan matanya menangkap Kean dan Mark yang berdiri di depan pintu.
Kedua pria itu sedang menatapnya.

Anna memperlambat langkahnya.
Ia kemudian menghampiri Mark lebih dulu untuk berpamitan.

"Mark, aku pulang.."

Mark tersenyum dan kemudian mengangguk.
"Hem, hati-hati di jalan.
Kabari aku jika kalian sudah sampai di rumah."

Anna menganggukkan kepalanya.
"Baiklah.."

Anna kemudian melanjutkan langkahnya dan berniat pergi menemui Kean kali ini.
Namun baru beberapa langkah, suara Mark menghentikannya.
Anna lalu berbalik dan melihat Mark menghampirinya.

"Anna, aku melupakan sesuatu."
Mark memberikan sebuah totebag yang berisi makanan padanya.

"Aku membawakannya untukmu.
Ini makanan kesukaanmu pada saat kita berada di Kanada dulu."

Anna tersenyum dan kemudian menerima tas yang berisi makanan itu.
Mark benar, ia begitu menyukai makanan itu.

"Terima kasih Mark.
Aku tidak menyangka kau masih mengingat makanan ini."

"Aku tidak akan pernah melupakan segala hal tentangmu Anna."
ucap Mark dengan nada kesungguhan.

Anna menatap wajah itu dan kemudian tersenyum.
"Terima kasih."

"Sama-sama.
Pergilah.
Orang tuamu pasti sudah menunggumu di luar."

Lagi-lagi Mark memberikan senyumannya pada Anna.

Anna membalikkan badannya dan kemudian menghampiri Kean yang tengah melihat ke arah lain.

"Kean, aku dan orang tuaku akan pulang.
Aku pamit."

"Hem.."
ucap Kean sekilas tanpa mengarahkan tatapannya pada Anna.

Anna kemudian kembali melangkahkan kakinya ke luar.
Di sana ia melihat Ayah dan Ibunya masih mengobrol dengan Paman Harun dan Bibi Reema.

"Sayang..."
Anna kemudian berdiri di samping Ibunya.

"Anna pasti berpamitan dulu pada Kean dan Mark.
Benarkan sayang?"
tanya Reema pada Anna.

Anna perlahan menganggukkan kepalanya.

"Iya Bi..."

"Itu bagus.
Semoga hubungan anak-anak kita tetap terjalin dengan baik kedepannya."
ucap Ruben dan dibalas anggukan oleh Harun.

Ia juga mengharapkan hal yang sama.

"Kalau begitu kami pamit pulang."

"Baiklah Harun.
Hati-hati di jalan.
Aku akan segera mengabarimu untuk pertemuan kita selanjutnya."

Harun tersenyum.
"Baiklah.
Sampai jumpa."

Anna dan kedua orang tuanya kemudian masuk ke dalam mobil.

Mereka melambaikan tangan pada Ruben dan Reema sebelum akhirnya keluar dari pekarangan rumah.

--

Sementara Kean dan Mark kini tengah berjalan ke kamar mereka massing-masing.

"Tunggu!"
ucap Mark yang berada di belakang Kean.

Kean kemudian menghentikan langkahnya dan berbalik.

Mark berjalan beberapa langkah mendekati Kean.
"Mengapa kau melakukan hal tadi pada Anna?
Kau bersikap begitu kasar padanya."

Kean tersenyum menyeringai.
"Apa aku tidak bisa melakukannya pada calon tunanganku sendiri?
Dan apa yang kau lakukan tadi?
Kau berduaan bersama calon tunangan orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu."

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang