Rangkaian Bunga

141 9 2
                                    

Anna meletakkan handphonenya sesaat setelah membaca pesan dari Kean.
Pria itu mengatakan akan datang untuk membantunya.
Hanya saja dirinya akan sedikit terlambat karena ada urusan penting.

Ucapan Kean waktu itu benar-benar nyata adanya rupanya.
Nantinya dirinya akan datang lagi untuk membantu persiapan hari jadi orang tuanya yang akan dilaksanakan 3 hari lagi.
Sampai sekarang Anna belum bisa mengerti arah jalan pikiran Kean.

Anna kembali memperhatikan karangan bunga yang sedang disusun oleh karyawannya.
Ya, dirinya sendiri mengambil bagian dalam merangkai karangan bunga untuk acara spesial itu.

Sementara acara itu diadakan di rumah setelah hasil perundingan dengan kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya lebih memilih acara di rumah mengingat kali ini mereka hanya mengundang orang terdekat saja.
Tentunya Anna akan memberikan yang terbaik untuk mereka.

"Sebentar aku melihat persiapan yang lain, kalian bisa menghubungi aku jika membutuhkan bantuan."

"Baik Nona."

Anna kemudian melangkahkan dirinya ke persiapan yang lain.
Semuanya benar-benar hampir selesai.

Sebenarnya masih banyak persiapan yang seharusnya dipersiapkan Anna sendiri, namun Kean sudah mengambil ahli semuanya.
Bahkan Mark yang sebelumnya berniat membantunya tidak diberikan celah oleh Kean.
Pria itu benar-benar!

Tidak lama kemudian, sebuah mobil terparkir di depan rumah Anna.
Seorang pria dengan pakaian casual keluar dari mobilnya.
Tidak lupa dirinya membawa sesuatu yang sudah dipersiapkannya sebelumnya.

Kean masuk ke dalam rumah Anna.
Dirinya kemudian mencari keberadaan Anna di sana.
Senyumnya merekah tatkala sudah mendapati dimana keberadaan Anna.

Kean melanjutkan langkahnya ke tempat dimana Anna berada.

"Anna.." ucap Kean setelah sampai di tempat Anna.

Anna langsung mengalihkan tatapannya setelah mendengar suara Kean.

"Kau benar-benar datang?"
Sejujurnya Anna sedikit berharap Kean tidak datang, karena dirinya tidak ingin merepoti pria itu terlalu jauh.
Juga sudah banyak bantuan yang diberikan Kean untuk keluarganya.

"Tentu saja.."

"Kenapa? Kau berharap aku tidak datang?"
Kean menatap Anna dengan wajah seriusnya.

"Apa?"
Bagaimana bisa Kean mengetahui isi pikirannya?

"Sekalipun kau mencoba melarangku untuk datang, aku tetap akan datang Anna." ucap Kean dengan bada memperingati.

"Ya, aku tidak akan bisa melarangmu.
Aku sudah mengerti bagaimana dirimu."

Kean terkekeh mendengar penuturan Anna barusan.
Gadis itu benar-benar sudah terbiasa dengan dirinya rupanya.

Tiba-tiba Kean menyodorkan sesuatu pada Anna.

"Ini untukmu..."

Anna menatap pemberian Kean sekilas.
"Untukku?"

"Hem..." ucap Kean sambil sesekali melihat ke arah lain.
Jujur saja dirinya cukup gugup saat ini.
Walaupun selama ini mungkin banyak orang  melihatnya sebagai sosok yang beribawa.
Namun tidak jika setiap kali berhadapan dengan Anna.

Anna kemudian mengambil pemberian Kean.
Sebuah rangkaian bunga yang indah.
Senyumnya perlahan mulai merekah.

Matanya mengamati bunga tersebut dan sesuatu yang familir muncul di pikirannya.
Dan benar saja, label toko bunga itu adalah miliknya sendiri.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang