Anna memeriksa kembali penampilannya di cermin.
Ia khawatir ada yang aneh pada penampilannya sehingga akan mempermalukan dirinya sendiri saat berada di sana.Ingatan saat SMA yang kembali menghantuinya membuat Anna kurang percaya diri.
Apalagi ini pertama kalinya ia pergi bersama seorang pria selain Mark yang merupakan teman dekatnya.Dan Pria itu adalah Kean.
Hinaan dan cacian pria itu masih terekam jelas di kepalanya.Pintu kamar Anna terbuka, menampilkan Ribka yang tersenyum melihat Anna yang terlihat begitu cantik.
"Sayang, apa kau sudah selesai berdandan?"
Anna mengubah posisnya dan kemudian berhadapan dengan Ibunya."Sudah Bu."
"Oh ya Bu, bagaimana pendapat Ibu mengenai penampilanku saat ini?
Apa ada yang aneh dengan gaunku atau riasanku?"
tanya Anna mencoba memastikan.Ribka tersenyum dan kemudian memeriksa penampilan Anna secara keseluruhan.
"Sama sekali tidak ada yang aneh pada penampilanmu sayang.
Semuanya bahkan terlihat sempurna.
Kau sangat cantik malam ini.""Benarkah Bu?
Sebenarnya aku takut akan mempermalukan diriku sendiri di sana.."Ribka memegang erat tangan Anna yang terasa begitu dingin.
Anna pasti begitu gugup saat ini."Tidak ada yang perlu kau takutkan sayang.
Kau harus percaya pada dirimu sendiri.
Ibu tahu, ini pertama kalinya kau pergi ke pesta bersama seorang pria.
Pasti membuatmu gugup dan khawatir.
Dulu saat Ibu muda, Ibu juga mengalami hal yang sama denganmu.
Ibu yakin semuanya akan berjalan dengan lancar."Anna menganggukkan kepalanya.
Ya, tidak ada yang perlu ia takutkan.
Ia percaya semuanya akan baik-baik saja."Terima kasih Ibu.
Sekarang aku bisa percaya pada diriku sendiri.."Ribka tersenyum dan kemudian mengelus lembut pipi Putrinya.
Anna terlihat sudah dewasa dan memiliki usia yang cukup untuk menikah.
Dirinya sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya putrinya akan meninggalkannya pada saat menikah.
Sebagai seorang Ibu, tentunya ia akan bahagia dan sedih di saat yang bersamaan.
Bahagia karena akhirnya Anna menemukan pria yang mencintainya dan akan menjaganya dengan baik.
Dan juga sedih karena itu artinya Anna akan memiliki keluarga sendiri dan berpisah dengannya."Baiklah sayang.
Kapan Kean akan menjemputmu?""Dia sedang berada di perjalanan Bu.
Sepertinya sebentar lagi ia akan sampai.""Baiklah, kalau begitu sebaiknya kita menunggunya di ruang tamu saja.
Ayahmu juga sepertinya tidak sabar untuk bertemu denganmu sayang.."Anna tersenyum.
"Baiklah Bu."
Ribka dan Anna kemudian keluar dari kamar.
Saat Anna muncul di belakang Ribka, Harun tersenyum melihat Anna yang terlihat begitu cantik."Sayang...
Kau terlihat begitu memukau malam ini."
ucap Harun dengan wajah sumringah.
Ia bangga melihat perbedaan dalam diri Anna.Anna tersenyum menerima pujian dari Ayahnya.
"Terima kasih Ayah..""Apa Ibu bilang sayang, penampilanmu sama sekali tidak mengecewakan.
Kau sempurna..."Anna tersenyum dan kemudian memeluk tubuh Ibunya.
Ia begitu bersyukur memiliki orang tua yang selalu mendukungnya selama ini."Sebentar.
Ibu ingin memperbaiki riasanmu.."
ucap Ribka dengan nada bercanda sehingga membuat Harun dan Anna tertawa.Anna lagi-lagi tersenyum melihat senyuman di wajah Ayah dan Ibunya.
Ia sangat mencintai keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Arogan dan Gadis Baik Hati
RomanceAnna, seorang gadis baik hati dipertemukan kembali dengan pria yang menjadi dalang dari luka yang ia terima di masa lalu. Bahkan dirinya terjebak di dalam perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka. Anna tentu saja menolak namun ancaman Pri...