Anna bangun dari tidurnya.
Ia menatap ke arah jam di dinding.
Ya, hari ini Kean berulang tahun.Saat di rumah keluarga Kean waktu itu, Bibi Reema memberitahunya bahwa Kean berulang tahun hari ini.
Dan hari ini dirinya berencana untuk memberikan perayaan kecil untuk Kean mengingat bahwa Kean tidak pernah merayakan ulang tahunnya semenjak Ibunya meninggal.
Bibi Reema juga mengatakan bahwa Kean bersikap tidak peduli setiap kali ia berulang tahun.
Hingga membuat keluarganya enggan untuk memberikan perayaan padanya.Sebenarnya dirinya juga tidak tahu apakah Kean akan suka atau tidak dengan niatnya ini.
Hanya saja ia harus mencobanya.Setelah mandi dan bersiap-siap, Anna langsung pergi ke dapur untuk membuat kue ulang tahun.
Ayah dan Ibunya pergi ke luar kota selama berhari-hari sehingga suasana rumah begitu sepi.
Hanya ada supir dan Ibu Ayu yang sudah bekerja bertahun-tahun di keluarganya.
Namun Anna tidak meminta bantuan pada Bu Ayu karena ia ingin membuat kue itu sendiri.Anna mulai membuat adonan kue dan juga mencampurkan bubuk cokelat.
Kean menyukai brownies dan dia akan membuat kue itu untuk ulang tahunnya.Setelah beberapa menit kemudian, Anna mengeluarkan adonan kue yang sudah mengembang sempurna.
Ia kemudian menghias kue tersebut sedemikian rupa.
Tak lupa dengan ucapan selamat ulang tahun diatasnya.Anna tersenyum menatap kue buatannya yang sudah terlihat sempurna.
Ibu Ayu yang masuk ke dalam dapur, begitu terpukau dengan kue buatan Anna.
Ia juga sempat mencicipi kue itu."Wah, saya rasa Tuan Kean akan begitu menyukai kue buatan Nona.
Rassnya begitu lezat.."Anna tersenyum sekaligus lega.
Walaupun dirinya sudah sering membuat kue, namun kali ini ia merasa harus membuat kue yang terbaik mengingat kue itu untuk Kean.
Terbilang sangat aneh memang!"Terima kasih Bu.
Syukurlah jika tidak ada yang salah dengan kue ini.""Sama sekali tidak ada kesalahan Nona.
Nona sudah melakukan yang terbaik untuk Tuan Kean.."Ibu Ayu kemudian memegang tangan Anna dan mengelusnya dengan lembut.
Beliau begitu senang melihat Anna akhirnya menemukan seseorang yang dicintainya."Ibu senang akhirnya Nona bisa bahagia seperti ini.
Ibu bisa melihat kebahagiaan itu sejak Nona bertemu dengan Tuan Kean.
Dan Ibu rasa, perjodohan itu bukanlah sekedar perjodohan.
Ibu senang Nona tidak bersedih lagi.."Anna tersenyum mendengar pernyataan Ibu Ayu barusan.
Ibu Ayu salah satu orang yang mengetahui apa yang terjadi pada dirinya dulu.
Pada saat itu, dirinya memang bercerita banyak soal Kean pada Ibu Ayu perihal pria yang dikaguminya di sekolah.
Termasuk saat dirinya mengalami hal-hal buruk di sekolah hingga membuat keluarganya harus pindah ke luar kota."Semoga Nona selalu bahagia bersama Tuan Kean."
"Terima kasih Bu.
Terima kasih karena selama ini Ibu juga mau mendengar semua keluhan Anna sejak Anna kecil hingga sampai sekarang..""Sama-sama Nona.
Saya sudah menganggap Nona sebagai Putri saya sendiri.Anna kemudian memeluk tubuh Ibu Ayu yang merupakan salah satu orang yang begitu ia sayangi di dalam hidupnya.
Ibu Ayu sudah seperti keluarga baginya.
Beliau merawat dirinya dari kecil dan menemani keluarganya hingga saat ini.
Sungguh ia begitu beruntung memiliki orang-orang di sekitarnya yang begitu menyayanginya.--
Anna melihat ke arah pintu masuk tokonya.
Sedari tadi ia mengamati dari luar, menunggu kedatangan Kean.Sebelumnya Anna sudah mengirimkan pesan pada pria itu bahwa hari ini dirinya akan pergi ke panti.
Bersyukur pria itu mau ikut pergi bersamanya dan rencananya untuk memberikan kejutan pada pria itu akan berjalan dengan lancar.
Hanya saja ia takut Kean membatalkan janjinya itu karena urusan mendadak."Ada apa Nona?
Sedari tadi Nona melihat ke arah pintu.
Apa Nona sedang menunggu kedatangan seseorang?"
tanya Naya yang berdiri di samping Anna sambil mempersiapkan pesanan pelanggan."Hem, aku sedang menunggu Kean.
Apa dia tidak jadi datang?" risau Anna.Naya tersenyum sambil mengangguk.
Pantas saja Anna terlihat gelisah sedari tadi.
Ternyata tengah menunggu orang yang spesial yang tidak lain adalah Kean."Tuan Kean pasti sedang dalam perjalanan.
Nona tenang saja.."
ucap Naya dan kemudian mengangkat kardus yang berisi sisa bunga ke belakang.Beberapa saat kemudian, terdengar suara decitan pintu yang terbuka.
Anna langsung mengalihkan perhatiannya dan melihat ke arah pintu.
Dan sesuai yang diharapkannya, Kean muncul dan berjalan ke arahnya.Anna tersenyum melihat kedatangan Kean.
Akhirnya ia bisa bernapas dengan lega sekarang."Ada apa?
Kenapa kau melihatku seperti itu?"
tanya Kean yang sudah berada di hadapan Anna.
Ia melihat raut bahagia di wajah Anna."Jangan katakan padaku, bahwa sedari tadi kau sudah menanti-nantikan kedatanganku.
Kau terlihat bahagia.."Naya terkekeh mendengar pertanyaan Kean barusan dan juga ekspresi Anna saat ini.
Sepertinya Nona nya itu sedang tertangkap basah.Anna langsung tersadar.
Ia melihat ke arah Naya yang tengah tersenyum kepadanya dan kemudian menatap Kean."Tidak, aku tidak menunggumu.."
"Lalu kenapa kau tersenyum seperti itu?"
Kean menyilangkan kedua tangannya dan kemudian menatap Anna dengan tatapan menuntut.
Anna berusaha untuk bersikap biasa saja.
Jangan sampai Kean mengetahui kebenarannya."Aku memang selalu seperti ini.
Aku menyambut semua orang yang datang ke tokoku dengan senyuman..""Benarkah?"
Kean masih menginginkan jawaban dari Anna."Kau bisa bertanya pada Naya kalau kau tidak percaya.
Benarkan Naya?"
tanya Anna yang dibalas anggukan oleh Naya dan juga senyuman khasnya."Baiklah.
Sekarang, apa semua pekerjaanmu sudah selesai?
Kapan kita akan pergi ke panti?""Hem, sudah."
Anna kemudian melepaskan celemek dari tubuhnya.
"Naya, aku akan pergi ke panti.
Semua rangkaian bunga tadi boleh diantarkan langsung ke alamat tujuannya..""Baik Nona.
Kami akan segera mengantarnya ke alamat tujuan..""Terima kasih.
Kalau begitu, kami akan pergi..""Selamat bersenang-senang Nona..."
Ucap Naya dengan senyum tanpa arti hingga membuat Anna dan Kean bertanya-tanya.
Kean mengerutkan keningnya, menatap Naya hingga membuat senyuman Naya perlahan memudar.
"Hem, maksud saya hati-hati di jalan.."
tatapan tajam Kean tadi membuat Naya menegang.Anna tersenyum.
Ia tahu Naya berniat menggodanya dan Kean.
Sayangnya hal itu tidak mempan untuk Kean.
Pria itu orang yang terbilang serius dalam menanggapi segala hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Arogan dan Gadis Baik Hati
RomanceAnna, seorang gadis baik hati dipertemukan kembali dengan pria yang menjadi dalang dari luka yang ia terima di masa lalu. Bahkan dirinya terjebak di dalam perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka. Anna tentu saja menolak namun ancaman Pri...