Jatuh cinta?

564 11 0
                                    

Kean perlahan membuka matanya.
Hal pertama yang dilihatnya adalah dinding-dinding atas kamarnya.
Kean kemudian merasa ada sesuatu yang menempel di keningnya.
Ia mengangkat tangannya dan mendapatkan kain basah menempel di keningnya.

Matanya kemudian mengarah pada tangan kirinya yang tengah menggenggam tangan seseorang. Seseorang itu tertidur di sisi ranjangnya.

Kean perlahan tersenyum.
Ternyata semalam ia memang tidak bermimpi.
Anna benar-benar ada di kamarnya dan merawatnya sepanjang malam.

Kemarin samar-samar ia juga sempat melihat gadis itu tengah mengompresnya.
Semuanya terasa seperti mimpi baginya.
Benar-benar konyol!

Kean menatap genggaman tangannya pada Anna.
Semalaman ia sama sekali tidak melepaskan tangan itu.
Apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sekarang ini? Kean menarik napas panjang.

Tidak mungkinkan ia mulai tertarik pada Anna yang merupakan gadis yang begitu ia tidak sukai dulu?
Apalagi mengingat rencananya selama ini yang berniat melukai gadis itu kembali.

Kean akui memang selama ini ia hanya ingin membuat Anna tergila-gila padanya.
Dan setelah itu, ia akan mencampakkannya dan membatalkan perjodohan itu.
Namun Anna sama sekali tidak pernah memberikan respon negatif padanya.
Bahkan gadis itu merawatnya saat sakit.

Kean beranjak dari tempat tidur.
Ia mengambil selimut dan kemudian menyelimuti tubuh Anna.
Kean menatap wajah yang tengah tertidur pulas itu.
Anna pasti kelelahan karena dirinya.

Sesuatu dari dalam dirinya itu muncul kembali.
Ini pertama kalinya ia diperhatikan oleh orang lain selain Ibunya.

Selama ini ia selalu menahan sakitnya karena ia sadar tidak ada seorangpun yang akan merawatnya semenjak Ibunya meninggal.

Bahkan dulu saat sekolah, ia sering tertidur di perpustakaan karena begitu merindukan Ibunya.
Tidak ada satu haripun ia lewatkan tanpa rasa rindu itu.

Hingga akhirnya ia tumbuh menjadi pria yang keras hati dan tidak peduli terhadap perasaan orang di sekitarnya.

Ia tidak mengerti cinta dan rasa sayang.

Dan tiba-tiba Anna kembali muncul dan membawa sesuatu yang berbeda di dalam hidupnya.

Kean akhirnya tersadar dengan semua yang dipikirkannya tentang Anna barusan.

"Apa yang sedang kau pikirkan Kean?
Apa?
Kau tidak sedang jatuh cinta kan?
Dengar, selama ini kau sama sekali tidak pernah tertarik pada gadis manapun, dan bahkan kau menolak mereka semua.
Ingat itu!
Kau tidak mungkin menyukainya.
Ya, kau benar.
Kau hanya luluh padanya karena semua kebaikannya.
Mengerti?"
ucap Kean pada dirinya sendiri.

Ia menyangkal bahwa dirinya mulai tertarik pada Anna.

"Ya, aku tidak tertarik padanya.
Sampai kapanpun tidak akan!"

Kean menarik napas kasar dan kemudian berjalan menuju jendela kamar mandinya.

Suara Kean membuat Anna terbangun.
Ia membuka kedua matanya dan kemudian tersadar bahwa saat ini ia sedang tidak berada di kamarnya.
Anna langsung memperbaiki posisinya.
Matanya tertuju pada selimut yang melekat di tubuhnya.

Dirinya terdiam sejenak dan kemudian melihat ke arah tempat tidur yang kosong.
Apa Kean sudah pergi ke kantor?
Dan apa dia benar-benar sudah pulih sepenuhnya?
Terakhir kali, kondisi Kean memang sudah berangsur membaik.

Anna melihat ke arah jam tangannya.
Jam tangannya menunjukkan pukul 8 Pagi.

"Tidak, aku benar-benar terlambat!"

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang