6 Tahun Kemudian

1K 34 1
                                    

Anna memandang ke arah luar jendela mobil.
Ini saatnya pergi, melupakan perasaannya dan semua rasa sakit yang ia alami selama ini.
Perasaannya sungguh terbayarkan dengan rasa sakitnya.

Cukup sulit meninggalkan rumah mereka.
Tapi itu adalah jalan satu-satunya.

Ayah dan Ibunya mengatakan bahwa mereka akan kembali lagi ke rumah itu sampai dirinya benar-benar siap untuk kembali ke sana.

Apa suatu saat nanti ia bisa melupakan semuanya?

Sementara di sekolah, mengalami keriuhan saat mendapat kabar bahwa Anna pindah sekolah.
Mikha tersenyum puas.
Itu artinya rencananya untuk menyingkirkan Anna berhasil.

Selama ini Anna mendapatkan pengakuan dari sekolah yang tidak pernah ia dapatkan selama bersekolah di sana.
Dan itu membuatnya begitu jengkel.

Ya, bisa dibilang ia iri dengan apa yang diterima Anna selama ini walaupun penampilan gadis itu begitu norak dan kampungan.

Ia tidak suka dengan semua pencapaian Anna.

Oleh karena itu, saat ia mengetahui bahwa Anna menyukai Kean dari diary nya, ia mulai mengatur rencana untuk menyingkirkan Anna dari sekolah.

Dan lihat, semuanya berhasil.
Anna tidak akan kembali lagi ke sekolah.

Mikha menghampiri kelas Kean.
Ia mencari keberadaan pria itu, namun ia tidak melihatnya ada di sana.

Mikha tersenyum, ia sudah mengetahui dimana keberadaan Kean saat ini.
Tentu saja Kean sedang berada di perpustakaan saat ini.

Dan benar dugaannya, pria itu tertidur di sudut perpustakaan.

Mikha tersenyum melihat wajah tampan Kean yang terlihat begitu damai saat sedang tertidur pulas.
Oh jadi ini yang dilakukan Anna setiap kali datang ke perpustakaan.
Pantas saja gadis itu senang pergi ke tempat membosankan itu.

"Apa yang kau lakukan di sini?
Apa kau ingin menerima perlakuan yang sama dengan gadis itu?"

Mikha tersadar saat mendengar suara Kean dan tidak menyadari Pria itu sudah terbangun dari tadi.
Ia  langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak memiliki maksud lain datang ke sini Kean.
Aku hanya ingin memberitahumu berita bagus.
Dan kau pasti akan senang saat mendengarnya."

Kean mengernyitkan keningnya.
"Berita bagus?
Cepat katakan!"

"Anna sudah keluar dari sekolah kita."
ucap Mikha dengan raut wajah senang.

"Akhirnya kita tidak perlu lagi bertemu dengannya Kean.
Aku tahu setiap hari kau pasti harus menahan kesal setiap kali melihat wajahnya di sekolah.
Dan kini kau tidak akan merasakan hal itu lagi Kean.
Aku melakukannya untukmu.."

Raut wajah Mikha berubah saat melihat tatapan datar Kean padanya.
"Hem, maksudku aku melakukannya untuk kita semua.
Kau pasti bahagia bukan?
Aku dan teman-teman lain berusaha keras selama ini untuk menyingkirkannya darimu.
Aku..."

Bukannya malah mendapat pujian dari Kean, pria itu malah pergi meninggalkan Mikha begitu saja tanpa berkata sedikitpun.

"Kean..."

Langkah Kean terhenti dan berbalik ke arah Mikha.

"Kau tidak perlu berpikiran terlalu jauh.
Kau dan teman-temanmu yang lain sama saja dengan gadis itu.
Jangan coba-coba mendekatiku lagi dan mengendap masuk seperti tadi."

Ucap Kean dengan nada memperingati dan kemudian pergi meninggalkan Mikha di sana.

Kekesalan perlahan muncul di dalam diri Mikha saat memikirkan perkataan Kean barusan yang menyamakan dirinya dengan Anna.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang