Gengsi yang tinggi

511 11 0
                                    

Semua orang bertepuk tangan atas keberhasilan Kean memenangkan tender yang terbilang sangat menguntungkan perusahaan.
Kean tersenyum puas.
Akhirnya kerja kerasnya selama ini berbuah hasil yang memuaskan.
Terutama ia bisa mengalahkan Mark yang berniat menjatuhkan posisinya.

Ia menatap Mark dengan senyuman kemenangan.
Sementara Mark masih tidak ingin menyerah begitu saja.
Kali ini ia menerima kekalahannya.
Namun ia masih punya banyak waktu untuk mengancam posisi Kean.
Tentunya ia harus bisa membuat Kean pada akhirnya melepaskan Anna.

Kean menghampiri Mark yang menatapnya dengan datar.

"Ini baru permulaan.
Jangan pernah berpikir kau bisa mengalahkanku.
Bahkan aku bisa mengalahkanmu berulang kali sampai akhirnya kau memilih untuk mundur dari pada harus menahan malu."
ucap Kean dengan senyuman menyeringai.

"Aku masih punya kesempatan lain Kean.
Yang harus kau tahu, aku tidak akan menyerah sampai kau melepaskan Anna.
Aku akan berjuang untuknya."

Kean mengepal tangannya dengan erat.
Entah mengapa perkataan Mark barusan memancing emosi dalam dirinya.

Salah satu klien besar tiba-tiba menghampiri mereka yang tengah bersitegang.

"Tuan Kean, Tuan Mark kalian berdua memang benar-benar hebat.
Saya rasa Tuan Ruben begitu beruntung memiliki dua Putra yang cerdas seperti anda berdua.
Saya hampir tidak percaya 2 saudara akan berada di posisi terkuat di tender besar tadi.
Kalian pasti begitu dekat satu sama lain."

Kean terkekeh mendengar pernyataan itu.
Sungguh ia tidak akan pernah bisa menganggap Mark sebagai saudaranya.

"Oh ya, bagaimana jika kita mengadakan pesta untuk merayakan kemenangan anda?
Saya rasa ini juga waktu yang tepat agar hubungan kerja sama antar perusahaan semakin erat kedepannya."

"Itu bagus.
Saya rasa itu penting Tuan Hermawan."

"Saya dengar anda sudah memiliki pasangan.
Anda bisa mengenalkannya pada kami semua Tuan Kean.
Walaupun sebelumnya saya bersikeras menjodohkan anda dengan putri saya.."

Kean tersenyum dan kemudian menatap Mark.
"Tentu saja, saya akan mengajaknya kesana.
Kami juga ingin menjalin hubungan yang lebih serius  kedepannya.
Aku rasa aku perlu mengenalkannya pada semua orang.."

Kean bisa melihat ketidaksukaan di wajah Mark saat menyebut hubungannya dengan Anna.
Ia harus memberi pelajaran pada pria itu.

"Oh ya, apa anda sudah memiliki pasangan Tuan Mark?
Karena saya tahu anda pria yang cerdas dan baik sama seperti Tuan Kean, saya ingin mengenalkan anda dengan putri saya kalau begitu."

Mark tersenyum dan kemudian menggelengkan kepalanya.
"Maaf Tuan, ada seorang gadis yang saya cintai.
Saya tidak akan bisa berpaling darinya.."

Kean mengalihkan pandangangannya ke arah lain.
Ia paham maksud perkataan Mark barusan yang tertuju pada Anna.

"Oh benarkah?
Sayang sekali.
Padahal saya ingin memiliki menantu dari salah satu  putra Tuan Ruben.

"Mohon maaf Tuan Hermawan."
ucap Mark saat melihat raut wajah kekecewaan di wajah Tuan Hermawan.

"Tidak apa-apa.
Saya tahu jodoh seharusnya tidak bisa dipaksakan.
Setiap orang sudah ditakdirkan untuk bersama.
Saya berharap anda berdua sukses dalam menjalin hubungan asmara.
Tuan Kean dengan pasangannya dan juga anda dengan gadis yang anda cintai.."

Kean dan Mark sama-sama mengerutkan kening.
Nyatanya gadis yang mereka sebutkan tadi merupakan gadis yang sama.
Bagaimana bisa mereka menjalin hubungan dengan gadis yang sama?

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang