Ribka keluar dari kamar Anna dengan perasaan tidak karuan.
Namun dirinya berusaha untuk mengontrol perasaannya yang dimilikinya.
Tidak baik merusak momen hari spesial mereka.
Apalagi sudah banyak tamu undangan dan kerabat yang datang.Dari kejauhan Ribka melihat Harun tengah mengobrol bersama Ruben dan Reema.
Mereka tampak tersenyum satu sama lain.
Ribka kemudian melangkahkan kakinya menghampiri mereka."Ribka.." ucap Reema saat menyadari kedatangan Ribka.
Ribka tersenyum lebar dan kemudian memberikan pelukan pada Reema.
"Terima kasih sudah datang." ujar Ribka pada Ruben dan Reema.
"Tentu saja kami pasti datang Ribka.
Hari ini adalah hari spesial untuk kau dan Harun.
Apalagi kita akan menjadi keluarga besan bukan?"
ucap Reema dengan wajah bahagia.""Reema benar.
Kita bisa lihat sendiri bagaimana perkembangan hubungan Kean dan Anna.
Aku bisa melihat kedekatan mereka di sana.."
Ruben mengarahkan tatapannya pada Kean dan Anna yang sedang berdiri berdampingan.Mereka semua mengarahkan pandangan pada Kean dan Anna termasuk Ribka.
Hati dan pikiran Ribka seketika bergejolak melihat Anna bersama Kean.
Saat ini dirinya begitu ingin menarik tangan Anna agar menjauh dari Kean namun dirinya tidak bisa.Ribka menekan jari-jarinya dengan kuat, berusaha menahan emosinya.
Harun yang berdiri di sampingnya menyadari hal tersebut.
Dirinya kemudian menatap raut wajah istrinya yang begitu berbeda dari biasanya.
Tidak ada senyuman seperti sebelumnya."Kau baik-baik saja sayang?
Apa kau sedang sakit?" tanya Harun setengah berbisik."Tidak, aku tidak sakit.
Aku baik-baik saja.""Baiklah.."
Bukan waktu yang tepat untuk memberitahu suaminya semuanya sekarang.
Selesai acara nanti Ribka akan memberitahu Harun semuanya.--
Selama jalannya acara Kean selalu berada di samping Anna.
Matanya bahkan selalu mengarah pada gadis itu.
Tidak ada waktu sedikitpun Kean berpindah dari tempat dimana Anna berada.Selain tidak ingin Mark mencuri kesempatan untuk mendekati Anna, dirinya juga tidak ingin berjauhan dari Anna.
Saat ini dirinya benar-benar ingin menghabiskan waktu bersaama Anna."Kean, kenapa sedari tadi kau hanya mengikutiku saja?
Bukankah banyak tamu di sini merupakan kolegamu?
Pergi dan temui mereka.
Mereka bisa-bisa berprasangka buruk terhadapmu.""Aku memang tidak ingin menemui mereka.
Lagian kami sudah sering bertemu dan mengobrol bersama.
Untuk apa aku berbicara hal yang sama secara terus menerus dengan mereka?
Terasa membosankan.
Akan jauh lebih menyenangkan di sini bersamamu.""Apa?"
Apa maksudmu berkata seperti itu?""Kau benar-benar tidak mengerti maksud perkataanku barusan?" tanya Kean pada Anna yang menurutnya terlalu polos.
Anna langsung menggelengkan kepalanya.
Kean kemudian mendekat pada Anna berniat mengucapkan sesuatu di telinganya."Akan jauh lebih menyenangkan bila memandang gadis cantik di sampingku daripada membicarakan bisnis dengan mereka."
Anna membelalakkan matanya saat mendengar bisikan Kean.
Dirinya langsung menjauh dari pria itu."Kean kau ini berniat menggodaku ya.
Jangan pikir aku akan masuk ke perangkapmu." ucap Anna dengan wajah kesal.Kean terkekeh melihat raut wajah kesal Anna.
"Apa?
Aku berkata sejujurnya Anna.
Aku tidak memiliki niat apapun padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Arogan dan Gadis Baik Hati
RomanceAnna, seorang gadis baik hati dipertemukan kembali dengan pria yang menjadi dalang dari luka yang ia terima di masa lalu. Bahkan dirinya terjebak di dalam perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka. Anna tentu saja menolak namun ancaman Pri...