Terungkap

87 8 2
                                    

Kean merapikan setelan yang digunakannya sebelum masuk ke dalam rumah Anna.
Tidak lama Harun, Reema dan Mark juga sampai di rumah Anna.

Mark menatap punggung Kean yang sudah mulai menjauh dari mereka.
Sepertinya Kean benar-benar ingin segera menemui Anna dan menjauhkan Anna darinya.

Tampak beberapa tamu sudah berdatangan.
Kean melihat ke sekelilingnya mencari dimana keberadaan Anna.
Dan dirinya hanya melihat orang tua Anna sedang menyambut para tamu yang datang.
Dimana Anna? Pikirnya.

Kean kemudian menghampiri Harun dan Ribka yang sedang menyambut para tamu.

Ribka menyadari kedatangan Kean dan kemudian tersenyum padanya.
"Kean kau sudah datang sayang.
Dimana Ayah dan Ibumu?"

"Mereka akan segera datang Bi.
Aku pikir mereka bahkan sudah sampai hanya saja belum masuk Bi.
Tadi kami memang tidak berangkat bersama.
Aku berangkat terlebih dahulu Bi."

"Oh benarkah?
Baiklah Kean.
Kau bisa duduk di sana sambil menunggu acara mulai sayang.."

Ribka kemudian menyadari mata Kean yang tengah mengedarkan pandangannya seolah-olah mencari seseorang.
Dirinya tersenyum setelah menyadari maksud tatapan itu.

"Anna masih berada di ruangannya Kean.
Apa kau mau menemuinya?
Bibi bisa mengantarmu kesana kalau kau mau."

Kean langsung menghentikan tatapannya dan beralih menatap Ribka.
Dirinya tersenyum lebar mendengar penuturan tersebut.

"Terima kasih Bibi.."

"Sama sama Kean.."

Ribka kemudian membawa Kean ke kamar Anna.
Sebelum masuk ke sana Ribka terlebih dahulu masuk untuk memastikan keadaan Anna.

Ribka tersenyum ke arah Anna yang tengah memperhatikan dirinya di depan cermin.
Dirinya sudah menduga bahwa putrinya tersebut masih terpaku pada cermin yang berada di hadapannya.

"Sayang..."
Ribka menghampiri Anna.

"Ibu.."
Anna langsung mengalihkan pandangannya setelah mendengar suara Ibunya.

"Mengapa kau masih ada di sini sayang?
Semua orang tengah menunggumu di luar.."

"Hem, aku hanya masih ingin berlama-lama di sini Bu.
Tapi sebentar lagi aku akan keluar Bu.

Ribka tersenyum dan kemudian mendekat pada Anna.
Dirinya ikut menatap cermin yang menampilkan wajah mereka di sana

"Putri Ibu yang cantik ini tidak perlu mengkhawatirkan apapun.
Dan kabar baiknya, ada seseorang yang tengah menunggunya di luar."

Anna seketika mengalihkan tatapannya dan menggeser posisinya.
"Seseorang tengah menungguku Bu?"

Pikiran Anna langsung tertuju pada Kean.

Ribka langsung menganggukkan kepalanya.
"Sebentar, Ibu akan memanggilnya masuk kesini."

Belum sempat Anna mengucapkan kalimatnya untuk tidak perlu memanggil Kean, Ibunya langsung berbalik dan berjalan menuju pintu.

Jujur saja Anna berlama-lama di kamar karena sebenarnya dirinya tengah menghindari Kean.
Entah mengapa kali ini ia terlalu gugup untuk bertemu dengan pria itu.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang