Mulai tidak mengerti

359 9 0
                                    

Anna menarik napas panjang.
Sedari tadi Kean masih belum memperbolehkannya keluar dari ruangan itu.
Sebenarnya apa tujuan pria itu menahannya di dalam sana?
Padahal setelah ini ia harus pergi ke panti asuhan.

Anna menatap jam tangannya dengan lekat.

Kean mengalihkan perhatiannya pada Anna.
Ia bisa mendengar gadis itu menarik napas berkali-kali.
Anna pasti kebosanan setelah lama menunggu di sana.
Ia kemudian mengambil handphonenya dan mengirim pesan pada Joe.
Ini sudah jam makan siang.
Waktunya makan.

Beberapa menit kemudian, pintu ruangan Kean terbuka, menampilkan Joe yang muncul dengan membawa plastik makanan di tangannya.

Joe meletakkan plastik makanan itu di meja yang berada di depan Anna.

Anna menatap pria itu dengan lekat.
Sementara Joe hanya tersenyum padanya.
Joe kemudian menghampiri Kean.

"Kau menahannya di sini, hanya agar bisa makan siang bersamanya bukan?"
ucap Joe dengan berbisik sambil memasang wajah menggoda.

"Itu hanya bayaran karena dia sudah merangkai bunga di ruanganku.
Kau berpikir terlalu jauh Joe.."
ucap Kean menolak pernyataan yang dilontarkan oleh Joe.

"Benarkah?
Kalau begitu kenapa dari awal kau harus menahannya dan membawanya ke ruanganmu?
Kau bisa membiarkannya pergi dan memintaku membeli rangkaian bunga untukmu."

"Diamlah.
Kau menggangguku saja!
Keluar dan lakukan pekerjaanmu.
Ingat, kita harus bekerja keras untuk memenangkan tender itu."
ucap Kean dengan wajah tidak bisa diartikan.

Joe terkekeh melihat raut wajah Kean yang kini terlihat begitu lucu.
Ini pertama kalinya Joe melihat Kean seperti itu.
Biasanya Kean selalu memasang wajah datar pada siapapun.
Namun kali ini tampak begitu berbeda.

"Baiklah, aku akan kembali ke ruanganku.
Selamat makan siang bersama dengan Anna.
Oh ya, aku pikir Anna gadis yang cantik dan dia juga sopan.
Wajar jika Mark begitu menyukainya.
Kau harus hati-hati, jangan sampai Mark merebutnya darimu.
Mengerti?"

Joe kemudian berbalik dengan senyuman di wajahnya.
Matanya bertemu dengan Anna yang memberikan senyuman padanya.
Ia hanya menganggukkan kepalanya dan pergi dari ruangan Kean.

Kean berdehem dan kemudian beranjak dari kursinya.
Ia menghampiri Anna yang masih menatap ke arah jam tangannya.

"Aku harus ke panti asuhan sebentar lagi.
Kenapa kau masih menahanku disini Kean?"

Kean kemudian duduk di hadapan Anna dan membuka plastik makanan yang dibawa oleh Joe tadi.

"Makanlah, dan setelah itu kau boleh pergi.."
ucap Kean yang masih sibuk dengan makanan yang berada di plastik itu.

"Aku tidak punya waktu lagi.
Aku harus pergi.."

"Aku akan memperbolehkanmu pergi setelah makan."

Kean kemudian menyodorkan satu porsi makanan di hadapannya.
Anna menatap makanan itu dengan lekat.
Makanan itu adalah makanan kesukaannya.
Dan penjualnya hanya ada di satu tempat sehingga jarang orang mengetahuinya.
Dari mana Kean mengetahui itu itu semua?

"Kau, bagaimana bisa kau membeli makanan ini?
Tidak ada yang tahu makanan ini selain Ayah dan Ibuku.."

Kean tidak menjawab pertanyaan Anna dan mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Kau mengetahuinya dari orang tuaku?"
tanya Anna lagi.

"Hem.."
ucap Kean sekilas.

Anna menatap Kean dengan lekat.
Apa ini adalah bagian dari rencana pria itu untuk melukainya?

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang