Rencana Perjodohan

945 30 0
                                    

Kean fokus mendengarkan persentasi Client yang sedang memberikan ide terkait produk yang akan mereka produksi nantinya.

"Bagaimana pendapat anda terkait produk itu Pak Kean?"

"Saya masih belum menemukan kelebihan dari produk itu sehingga nanti bisa laku di pasaran.
Saya akan mempertimbangkannya kembali jika anda memiliki ide yang lebih baik lagi."

"Baiklah Pak Kean.
Kami akan mengirimkanannya kembali pada Anda.

Terima kasih.."
Kean membalas uluran tangan sang Direktur Perusahan itu.

Kean selama 3 tahun ini telah memegang perusahaan keluarganya walaupun Ayahnya masih memantau perkembangan kantor.

Selain menyukai hal terkait perusahan, Kean juga telah lama memutuskan untuk terjun ke perusahaan karena tidak ingin Mark menyentuh apa yang menjadi milik keluarganya.

Ia tidak mau perusahaan yang juga merupakan hasil kerja keras Ibunya jatuh ke tangan Mark.

Kean menjalankan perusahaan dengan sangat baik.
Terbukti dengan keuntungan besar yang diperoleh setiap tahunnya jauh meningkat.

Ide-ide yang diberikannya begitu luar biasa sehingga banyak perusahaan besar lainnya yang ingin bekerja sama dengan mereka.

Kerja keras Kean selama ini ia persembahkan pada Ibunya yang berada di surga saat ini.

Setelah rapat dengan Client, Kean kembali ke ruang kerjanya dan memeriksa dokumen-dokumen di mejanya.

Tiba-tiba pintu ruangannya di ketuk
"Masuk.."

Dari pintu muncul Sekretaris Kean yang juga merupakan teman dekatnya saat di bangku kuliah dulu.

Pria itu adalah Joe.

Joe menarik kursi yang berada di hadapan Kean.
"Kean, sore nanti kau memiliki jadwal rapat lagi dengan Perusahaan X.
Aku harap kau tidak lupa."

"Aku tidak akan melupakannya Joe.
Kau bahkan sudah mengirimkan pesan padaku tadi.
Bagaimana aku bisa lupa, hah?"

Joe terkekeh melihat tatapan tajam dari pria sibuk di hadapannya.

"Sepertinya perlahan kau mulai berubah menjadi sosok yang membosankan Kean.
Yang ada di pikiranmu hanya perusahaan dan perusahaan.
Kau jarang pergi kemanapun bahkan kau tidak pernah berkencan dengan seorang gadis.
Waktumu selama 24/7 kau habiskan di kantor."

"Diamlah Joe.
Kau sangat menggangguku."

"Banyak gadis datang padamu, namun kau mengacuhkan mereka semua.
Jangan katakan padaku bahwa kau sama sekali tidak tertarik dengan seorang wanita.
Apa jangan-jangan kau...?

Joe menatap Kean dengan senyuman mengejek.

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh.
Bagiku mereka semua sangat mengganggu.
Aku tidak mau menghabiskan waktuku sia-sia hanya untuk bertemu dengan mereka."

"Mengapa kau mengatakan mereka semua mengganggu?
Apa kau tidak pernah jatuh cinta pada seorang gadis dalam hidupmu?"

Kean langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat tanpa mengalihkan perhatiannya dari dokumen di tangannya.

"Suatu saat kau akan jatuh cinta pada seorang gadis yang mampu memikat hatimu Kean.
Setiap hari kau ingin bertemu dengannya, menatap wajahnya.
Lagi dan lagi...
Dan aku yakin kau akan berubah menjadi pria yang dimabuk cinta karena gadis itu."

"Tidak ada kata cinta di dalam hidupku.
Semua cinta yang aku rasakan saat aku kecil sudah menghilang sejak Ibuku meninggal.
Jadi jangan bahas soal itu Joe."
Kean menekan kalimat yang keluar dari mulutnya.

Pria Arogan dan Gadis Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang