Ting! Tong!
Mika menekan bel rumah Arki. Mika sudah memasang senyuman di wajahnya jauh sebelum pintu rumah Arki terbuka. Dugaan kalian mungkin benar, Mika datang ke rumah Arki sepulang sekolah untuk mencicil hutangnya dengan menjadi Babysitter peliharaan cowok itu. Hanya merawat peliharaan, bukan anak kecil yang akan membuat pusing. Mungkin akan mudah untuk Mika.
Pintu utama itu dibuka oleh seorang Asisten Rumah Tangga yang menyambutnya dengan ramah. "Siang, Non Mika. Mau ketemu Ibu ya? Eh, tapi Ibu lagi pergi."
Ibu yang Mbak Nur maksud adalah Leyla, Bundanya Arki. Mbak Nur datang ke rumah itu satu minggu dua kali untuk membantu Leyla mengerjakan pekerjaan rumah. Mbak Nur juga sudah kenal Mika karena sering melihatnya bersama Leyla.
Mika lantas menggelengkan kepalanya untuk menjawab wanita sekitar umur 30 tahunan itu. "Bukan, Mbak."
Mbak Nur yang bingung lantas mengerutkan keningnya. "Loh? Bukan mau ketemu Ibu?"
"Dia mau ketemu Arki, Mbak." Arki tiba-tiba datang dengan seragam sekolah yang belum diganti. Sama seperti Mika, Arki pun baru pulang sekolah.
"Oalah ... Mau ketemu Den Arki."
"Hehe ... Iya, Mbak."
"Yaudah, ayo masuk, Non." Mbak Nur mempersilahkan Mika masuk. "Kalo gitu, Mbak kebelakang dulu ya."
Mika mengangguk dengan canggung. Ia berdiri di hadapan Arki, Sedangkan cowok itu terus memandangnya dengan kerutan jelas di keningnya. Lalu, cowok itu mengangkat dagu dengan angkuh seperti biasanya.
"Ngapain lo kesini?"
"Gue mau cicil utang."
"I see ... Udah gue duga lo bakalan mau jadi Babysitter peliharaan gue."
Mika mengusap tengkuknya dengan tersenyum kaku. "Gue rasa bukan Babysitter deh, tapi lebih tepatnya Petsitter."
"Gak!" sanggah Arki. "Peliharaan gue itu sama dengan bayi-bayi gue, jadi lo harus extra jaga mereka dengan baik melebihi bayi. Paham?"
Mika menegakkan tubuhnya dan mengangguk patuh. "Siap!"
Arki melipat kedua tangannya di depan dada. "Coba kasih tau kenapa lo mutusin buat jadi Babysitter peliharaan gue. Jelasin sekarang, lo harus gue interview dulu sebelum ketemu sama kesayangan-kesayangan gue."
Mika lagi-lagi tersenyum dengan hati yang sudah bergolak gemas. Arki bahkan sudah jelas mengetahui alasan Mika mau menjadi babysitter peliharaannya. Sangat jelas alasannya karena Mika tak memiliki cukup uang untuk mengganti uang Arki.
"Gue rasa gak perlu dikasih tau pun, lo udah tau."
"Oke kalo gitu, lo bisa kerja mulai sekarang. Ikut gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral
Teen FictionGenre : Fiksi remaja, drama, romantis, angst. *** Mika percaya bahwa sesuatu yang ada di dunia ini tidak kekal. Termasuk kebahagiaan dan kesedihan. Maka dari itu, Mika selalu yakin kesedihannya pasti berlalu, dan tergantikan oleh kebahagiaan. Namun...