🌼Love Story 🌼
.......
"Emmm...kamu tau kan, sebelum pelajaran olahraga dimulai kita ngapain dulu agar tidak cidera?", tanya April mencoba memberikan gambaran dengan kebiasaan yang biasa Ana lakukan.
"Stretching kan?"
"Iyap bener. Itu istilah saat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak ada yang perlu dipaksakan. Biarkan yang bukan milikmu hilang dan yang menjadi milikmu singgah dan bertahan.”
— B . . . . . . .
Aprilia Wulan
........
"Shit! Aku tertangkap basah sedang berlama-lama memandanginya!"
"Terserah", kemudian aku beranjak ke kamar mandi.
"Mau ikut kedalam?!", nadaku agak tinggi karena gadis ini terus mengekoriku.
"Em..itu kak, gue laper"
"Kamu itu ya! Kesini cuma cari makan! Kayak kucing kampung kelaparan aja"
"Astagaaaaahh kak...", gadis tengil itu mengelus dada.
"Kakak ih, gitu ngomongnya! Bilang aja gak punya makanan!", dia mulai sewot.
"Cari aja dikulkas, itu tinggal angetin!", jawabku sebelum masuk ke kamar mandi.
. . .
Karena tak lagi mendengar suaranya, aku hampiri dia di pantry.
"Hey! Itu hampir gosong, cepet angkat!", gadis itu kaget dan segera mengangkat panci diatas kompor yang berisikan semur daging dengan tangan kosong.
"Eh! Kompornya matikan!", aku sudah berlari menghampiri gadis itu yang berdiri didepan kompor, tapi aku kalah cepat karena dia dengan spontan malah memegang panci yang masih panas itu.
"Duh! Kamu gimana sih? Kok pakek tangan kosong!", terlebih dahulu aku matikan kompornya dan segera menghampiri gadis itu.
"Fuuh..fuh..fuh.., panas kak"
"Sini!", Aku menarik tangannya ke arah wastafel mencuci piring. Aku aliri air hingga bebera menit.
"Kak sakit! " Fuuh..fuh..fuh..,", dia ingin menarik tangannya.
"Diam!"
Setelah dialiri air beberapa menit, aku bawa dia keruang tengah, dan segera mengambil kotak P3K.
Aku kompres tangannya dan dibersihkan dengan kain yang bersih. Setelah itu aku oleskan krim antibiotik agar tidak terjadi infeksi. Setelah selesai, aku balut dengan kasa yang steril.
"Terimakasih, kak!"
Krukkk...krukkk..krukkk..
"Hehe", dia nyengir kearahku karena cacing diperutnya sedang berperang.
"Tunggu sini!"
Aku ambil semur daging kentang yang tadi sempat dihangatkan. Dan meletakkannya diatas meja ruang tengah.
