15. Fans Berat

1.2K 130 31
                                    

Ruangan ini senyapNamun berisik dalam benakKepala peningBerharap segera hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan ini senyap
Namun berisik dalam benak
Kepala pening
Berharap segera hening

Remang cahaya membisu
Sedang menyaksikan pilu
Yang enggan angkat kaki
Sengaja berdiam diri

🌼 Lavignisa
.
.
.
.
.

...............

Sementara April masih belum sepenuhnya sadar, saat menoleh kesamping dari tempat ia tertidur, ia bicara seperti mengigau, "Hey, kucing kampung kok ada disini?"

"Kucing kampung?", Fuji mengerutkan dahi.

"Buset, bahkan dalam keadaan tidur kak April masih ingat panggilan yang dia sering lontarkan", ucap Ana melihat April malah makin nyenyak tidur.

"Heh kamu! Ngapain kesini?", tanya Fuji sambil menuruni anak tangga.

"Jangan keras-keras kak, kak April lagi tidur. Pelan aja ngomongnya gue denger kok", Ana dengan nada entengnya.

"Adek manis rumahnya dimana?", tanya Melly pelan.

"Sebrang jalan kak. Kakak yang pernah anterin makanan itu ya?"

"Oh..jadi kalian tetangga. Pantes lancang banget kalo lagi ngomong sama April. Apa lagi? Ada perlu apa lagi?", ulang Fuji didepan Ana.

"Fuji, biasa aja dong nanyanya", Melly menegur cara Fuji bicara dengan Ana, "ada perlu apa dik, iya bener. Saya yang kapan hari nganterin makanan?", Melly mendekati Ana.

"Ini kak, mau mengembalikan ini", Ana mengangsurkan jam tangan pada Melly.

"Ini kan punya April. Kok bisa dikamu?", buru Melly.

"Kamu ngambil dimana?", Fuji memburu Ana dengan pertanyaan memojokkan.

"Fuji....! Jangan gitu dong nanyaknya", lagi..Melly menegur Fuji secara agak berbisik.

"Sini", pinta Melly pada Ana.

"Jadi tadi pagi ketinggalan di washtafel toilet waktu nonton film di bioskop, kak. Saat kak April sedang cuci tangan"

"Iya iya, terimakasih ya dik"

"Sama-sama kak. Kalau begitu gue pamit pulang", Ana tersenyum dan beranjak pergi begitu juga dengan Melly membalas senyuman tulus dari Ana.

Tapi tidak dengan Fuji. Wajah Fuji terlihat masam. Dia tidak suka cara gadis itu dengan lancangnya masuk kedalam rumah April.

"Apa-apaan sih, Mel? Sok lemah lembut gitu!", protes Fuji saat Ana sudah pulang.

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang