🌼Love Story 🌼
.......
"Emmm...kamu tau kan, sebelum pelajaran olahraga dimulai kita ngapain dulu agar tidak cidera?", tanya April mencoba memberikan gambaran dengan kebiasaan yang biasa Ana lakukan.
"Stretching kan?"
"Iyap bener. Itu istilah saat...
"Kau.. masih kekasihku, Ana. Biarkan aku diam seperti ini dulu. Menikmati rasa sakit yang kau berikan", diruang perpustakaan April masih mengingat pertemuannya dengan Ana.
Di perpustakaan, April menuliskan sebuah puisi pada selembar kertas.
____ Ana.. Pada sepasang matamu, aku masih mendung yang menunggu Mencari jingga, kala festival gelap awan berjelaga di senja biru
Rindu menjadi angin, sementara aku hampir mampus dibantai dingin! _____
Setelah menulis puisi, April membuka lembar berikutnya dan menuliskan satu kalimat yang ia tulis secara berulang. Dengan keadaan hati yang dongkol.
I HATE YOU
April sengaja datang terlambat ke rapat OSIS. Kedatangannya hanya sekedar memberikan sedikit arahan dan menandatangani beberapa berkas untuk kelengkapan berkas surat izin pada Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan kegiatan reboisasi di hutan mangrove. Posisi April sebagai humas Organisasi Intra Sekolah tidak begitu menyita banyak waktu pekerjaan utamanya sebagai guru olahraga.
Dia sengaja mengulur waktu untuk menghindari terlalu lama bertemu dengan Ana. Kekasihnya yang begitu menjengkelkan. Kemarin sore seharusnya menjadi moment dia dan Ana saling mencurahkan isi hati dan meminta maaf.
Namun harapan itu kandas saat lagi-lagi April terbakar cemburu. Saat April merasa cemburu dia lebih lebih memilih menjauh dan diam. Itulah kebiasaan April.
Setelah membaca beberapa buku April beranjak ke ruang rapat OSIS. Rapat sudah selesai dengan di dampingi oleh guru pendamping yang lain.
. . .
***
"Permisi Bu, rapat sudah selesai. Saya butuh tanda tangan Bu April untuk kelengkapan beberapa berkas-berkas ini", ucap Ana pada April yang sudah menduduki kursi dewan pendamping OSIS.
