39. Diary Cadas

1.3K 135 311
                                    

~~~~~~~~~~~~~~Dear Readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~~~~~~~~~~
Dear Readers..
~~~~~~~~~~~~~~

Terimakasih sudah memberikan vote pada story bar-bar ini yaaaa, ders.

Dan Terimakasih sudah memberikan komentar pada isi storynya. Cheeeerrsss.. ;)

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

~

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
.

See yaaaaa...
Happy reading yaaaa ders, ;)

@lavignisacadas

16.27 wib

_______________________________

.
.
.
.
.
.
.

....................................

Cuphhhh...

Cuphhhh...

Cuphhhh....

Sementara disana Ana mulai melemah dan menerima ciuman indah itu.

.
.
.

****

"Hikksssss....", Fuji masih menangis dibahu seseorang yang telah menahannya agar tidak melihat ke arah April dan Ana.

"Sudah, Fu! Sini, peluk gue jika Lo butuh sandaran hati"

Fuji mengusap air matanya.

"Jadi Lo tau semuanya? Iya?'"

"Gue....."

"Lo tau semuanya dan gue kek orang bego disini?"

"Enggak, Fu. Gak gitu, jadi..."

"Udahlah! Gausah sok-sokan ngasih sandaran, Mel!"

"Fuji...gue bisa jelasin ke Lo"

Fuji tak mau mendengar penjelasan dari Melly. Ia mengusap air matanya dengan kasar dan kembali masuk ke dalam rumah sakit. Sebelumnya Fuji hendak mengambil barang yang ketinggalan di dalam mobil yaitu baju ganti. Karena malam ini dia harus lembur.

___

"Duh...Lia yang kissing kok gue yang diambekin sih", keluh Melly saat Fuji berlalu.
.
.
.
.

***

Ana masih menitikan air matanya. Setelah melepas kerinduan dengan cara seperti biasa, April menempelkan dahinya pada dahi Ana.

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang