24. Dibawah Rinai Hujan

1.3K 145 32
                                    

Engga mudah menulis part ini, disaat mood lagi jelek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Engga mudah menulis part ini, disaat mood lagi jelek.

Thanks udah baca maraton dan vote story bar-bar ini,yuaaaa ders... salam author ;)

~ Happy reading.....
🌼 Lavignisa
______
.
.
.
.
.
.
.

............

April merasa bersalah telah membentak Ana dihadapan beberapa anggota DKS. Ia bahkan merasa heran, bagaimana gadis bar-bar itu bisa tebal hati menerima semua perkataannya saat April marah. Bahkan terakhir masih bisa bersikap baik-baik saja.

Pagi hari adalah acara terakhir yaitu lomba masak antar kelompok. Yang dimenangkan oleh kelompok yang Sherly pimpin. Hal itu cukup membuat Ana merasa kesal, karena sekali lagi, Sherly berhasil mengambil perhatian April.

Setelah selesai, semua peserta mulai melakukan pembongkaran tenda. Panitia dan DKS diberikan dispensasi oleh sekolah untuk libur satu hari. Tapi tidak bagi peserta perkemahan. Mereka tetap harus masuk pada hari Seninnya.

Setelah upacara penutupan perkemahan, semua peserta dipersilahkan pulang kerumah masing-masing. Ana memilih untuk pulang ke rumahnya, begitu juga dengan Boker. Mereka berdua akan menaiki bus yang berbeda. Libur satu hari lumayan untuk sekedar bersantai dirumah dan sementara tidak pulang ke kostan, begitu pikir Boker. Sehingga Ana juga memilih pulang kerumahnya sambil meletakkan barang-barang perkembangannya.

****

Saat April mengemudikan motornya ia melihat Ana sedang di halte bus. April menghentikan laju motornya didepan Ana.

"Naiklah",

"Gue lagi nunggu bus kak", Ana mencoba bersikap datar, ia berfikir sekali-kali si April memang perlu agak dicuekin.

"Kita searah"

"Tapi gue mau langsung pulang kerumah"

"Tidak apa-apa"

"Gue pulang cuma buat naruh barang-barang ini, Kak"

"Naik!"

"Hm iya! Dasar pemaksaan", Ana sok cemberut padahal dia sedang senang April mau menepi sekedar untuk mengajaknya pulang bersama.

****

Sebelum mengantar Ana ke rumah April terlebih dahulu pulang ke rumahnya untuk bebersih dan ganti baju. Sebelum berangkat April memastikan keadaan Ana.

"Itu sudah enggak apa-apa, kan?", April memastikan keadaan Ana. Ia tidak ingin sepenuhnya disangka bahwa Ana bonyok karena kesalahannya. April mencoba bertanggung jawab atas kesalahannya yang tidak disengaja terjadi pada Ana.

"Udah nggak apa-apa. Tenang, Mama nggak akan marah kok", Ana seperti bisa membaca raut kekhawatiran dari April.

"Oh, ok"

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang