32. Kasmaran

1.6K 159 247
                                    

Salam author, 💙

Terimakasih untuk yang sudah menyapa dan menjadi temanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih untuk yang sudah menyapa dan menjadi temanku. ;)

Dalam keterasingan ini, ternyata aku tidak sendirian!

Salam hangat pertemanan,

@lavignisacadas 💙

19: 10 wib

_______________________
.
.
.
.
.

happy reading yaaaa ders..

Hi five...👋

.
.
.
.
.

...........................

"Kak April? Kok malah disini?", Ana tiba-tiba sudah di ambang pintu.

Segera Maria menyeka air matanya dan mengurungkan niatnya untuk mengambil liontin yang ingin ia tunjukkan pada April.

"Hai sayang..kapan pulang?"

"Tadi sore, Ma. Opsss... sepertinya sedang ada pembicaraan orang dewasa", Ana bergurau menutup mulutnya melihat raut wajah April dan Maria sangat serius.

"Sayang sini..", pinta Maria pada Ana yang enggan mendekat.

"Nanti deh, Ma. Kak April, aku tunggu dibawah ya", Ana meninggalkan obrolan.

__

"Mbak, kalau begitu saya kebawah dulu"

"Silahkan, terimakasih mbak April. Jika ada waktu senggang mainlah kerumah ini. Terimakasih sudah menemani putriku"

"Sama-sama"

"Dan terimakasih sudah menjadi pendengar yang baik"

April menyentuh pundak Maria, "....iya mbak. Terimakasihnya jangan banyak-banyak. Hehe..doa yang terbaik untuk mbak Maria"
.
.
.

***

"Kak April udah ketemu mama, kan? Mama bilang apa aja, kak?"

"Engga ada. Hanya pembahasan biasa"

"Oh..kirain minta restu", celetuk Ana.

"Heh! Ini bukan waktu yang tepat!", bentak April.

"Becanda Kak, ya ampun..Irene gue kembali ke habitatnya"

"Malam ini kita balik ya! Besok udah harus kerja"

"Iya kak. Kak April udah lihat sepedanya?"

"Hu'um udah. Tadi sempat aku keluarkan. Aku lihat dulu ya, sepertinya ada beberapa spareparts sepeda yang kurang cakep"

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang