21. Kecemburuan Melanda

1.3K 126 39
                                    

Sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah selesai. ibarat sebuah buku, aku sudah membacamu sampai bab terakhir. saat ini, aku akan menyimpanmu pada rak istimewa bernama ingatan. tenang saja, aku tidak akan membiarkanmu berdebu.

🌼 Lavignisa
.
.
.
.
.
.

.........

Adriana Salsabila

"Kenapa sih, Ma. Ana harus ikut ke acara nggak penting ini?", Gue mulai bosan karena dari tadi hanya duduk dan bersalaman dengan rekan kerja Papa.

"Ini acara rekan kerja papamu Ana. Harus ikut lah. Juga Mbak Mirna kan guru di sekolah kamu, gimana sih. Udah jangan bawel ya, ingat pesan papamu tadi"

"Iya iya! Tapi aku bosen Ma, mending balik aja ayok"

"Balik atau aku pecat jadi anak mama", Mama mulai melotot.

"Apaan Mama ngancamnya begitu"

"Ya udah tenang aja kenapa sih dari tadi bawel terus, heran deh"

"Ya turunan dari siapa, Ma?

Buah tak jatuh..

Eh,

Tak jauh,

Eh? Gimana Ma?"

"Buah tak jauh jatuh dari pohonnya! Begitu aja belibet"

"Nah itu Mama tau, hahahaaa"

"Masih bawel ya. Oh ya, kemarin Mama nitip beberapa bungkus coklat kesukaan kamu ke ibu kost. Udah dikasih belum? Udah dimakan?", lanjut Mama.

"Ha? Jadi itu dari mama? Hehehe i.. iya udah kok mah", gue nyengir ke Mama.

"Kenapa begitu nada bicaranya"

"Enggak apa-apa, ih"

"Kenapa hayo? Mama paham betul ya gelagat kamu kalau udah begini"

"He, i..itu mah Ana.. coklatnya udah Ana kasih ke Kak April"

"Mbak April kamu kasih coklat? Untuk apa? Sebanyak itu Ana, astaga", Maria agak meninggikan suaranya.

"Ya, ya itu Ma, buat ngucapin rasa terima kasih aja udah nemenin Ana kemarin liburan"

"Tapi nggak coklat juga dong sayang kamu tuh nggak sopan banget sih. Duuhhhh, ya udahlah udah terlanjur. Nanti mama kasih Mbak April kado yang lebih baik lagi deh"

"Oke Ma. Oh iya, putrimu yang cantik in izin ke toilet dulu ya"

"Iya sayang, Mamamu yang tak kalah cantik ini mengizinkan. Awas jangan kabur!", Mama ikutan prik. Dasar Mama.

"Ya ampun Mama kok bisa tahu sih aku mau kabur. Hikksssss...", gue cemberut.

"Awas aja ya kalau beneran kabur Mama potong uang jajan kamu!"

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang