48. AprAna

1.2K 109 284
                                    

Setelah agak lama ga update karena kesibukan di real life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah agak lama ga update karena kesibukan di real life.

Episode kali ini spesial karena bertabur PAP original.

Masih adakah yang nungguin story bar-bar ini? ;)

Happy reading yaaa ders..
@lavignisacadas

23.30 wib_0504'23
____________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.....................................

Ana masih dalam pelukan April...

"Kak...", panggil Ana masih dalam pelukan hangat April.

"Iya sayang?"

"Tuhan tidak akan marah kan? Aku mencintaimu sebesar ini?", tanya Ana dengan air mata bahagianya.

Spontan air mata bahagia April menetes. Dia tidak menyangka gadis bar-barnya bisa selembut ini.

Bukannya menjawab April semakin mengeratkan pelukannya dan memberikan spam kiss pada kening Ana....

"Tidak sayang, Tuhan tidak akan marah. Cinta adalah anugrah. Sudah yaa, kok malah jadi melow gini sih?", tanya April masih memeluk Ana.

"Kangen banget sama kak April. Kangen dimanja, di elus, disayang, ditraktir, dibonceng, diomelin, eh?!", Ana menutup mulutnya.

Sementara April tersenyum karena bisa lagi mendengar kecerewetan kekasihnya.

"Sudah cukup kan strawberry nya? Hayuk kita balik", ajak April karena matahari semakin tinggi namun hawa sekitar masih terasa dingin.

" Kok balik sih, kak? Kita kan belum ke puncak Bromo", protes Ana.

"Besok aja ya, sayang. Jam segini kabut tebal udah nutupin pemandangan. Nanti ga bagus hasil selfie nya", April menjelaskan karena dia begitu paham keadaan Bromo jika semakin siang.

"Hmmm, yaudah deh. Kak, aku laper..."

"Astaga! Aku lupa ya, belum ngasih kamu makan?"

"Dih, emang aku hewan peliharaan!", sewot Ana.

"Eh, bukan gitu.. maksudnya ngajak makan", April meralat perkataannya.

"Makan di ujung jalan tadi yuk kak. Keknya ada lantai dua. Sambil nikmatin pemandangan kak"

"Boleh..hayukk!"

***
.
.
.
.
.
.
.

Sebelumnya April melajukan motor trail yang ia sewa untuk sampai di kampung strawberry. Sekarang dia dan Ana sedang menuju sebuah kedai makan di atas bukit yang indah. Sebuah kedai yang terdiri dari dua lantai. April memilih untuk memasuki lantai dua untuk makan siang sambil menikmati pemandangan pegunungan sekitar yang terhampar luas, sejuk dan segar.

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang