58. Angan (Bukan akhir segalanya)

1.1K 44 19
                                    

10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10.00_271023
~Lavignisacadas

________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.

......................................

"Apa gunanya ucapanmu ini?", April pandangi wajah Ana dengan tatapan serius seolah ingin melahapnya dengan amarah. Lekas April menghempaskan kedua tangan Ana, "STOP!! jangan panggil aku dengan sebutan sayang! Aku muak mendengarnya! Kisah kita sudah berakhir. Kamu nyakitin aku banget kali ini!"

Dengan perasaan dongkol April meninggalkan Ana. Sedangkan Ana merasa tertampar dengan ucapan April.

"Kak April.....", panggil Ana begitu terdengar lirih. Mencoba menahan kepergian April.

April menghentikan langkahnya.

"Menikahlah denganku", suara Ana terdengar lirih.

Sontak April terkejut dengan pernyataan Ana yang plin-plan ia pandangi wajah yang imut dan menggemaskan itu.

"Apa? Kau memintaku untuk apa? Apa gunanya?"

"Setidaknya sudah aku ucapkan"

"Iya untuk apa?!!", bentak April.

"Untuk mengeluarkan uneg-uneg, untuk menyampaikan permintaan hati", Ana tertunduk, ia tak berani memandang wajah April yang sedang marah namun dalam hati ia merindukan masa-masa saat dimarahi dan disayangi April secara bersamaan.

"Setelah kamu dorong aku ke lubang buaya, sekarang kau mencoba menyelamatkanku? Untuk apa? Semua sudah terlambat!"

"Belum kak. Belum terlambat. Aku kan masih bisa nungguin jandanya Kak April. Aku tunggu jandamu, ya Kak", Ana melirik sebentar melihat ekspresi wajah April selanjutnya.

"Baru kemarin aku nikah, Ana. Kamu ingin aku cerai?", April masih mempertahankan mimik wajahnya yang bete.

"Aku gak bilang gitu, kak. Pokoknya aku gamau tau. Kak April harus jadi milikku! Seutuhnya"

"Ana, akutuh bingung sama sikapmu ini ya! Yang menyuruh aku menikah siapa?"

"Aku", jawab Ana.

"Yang sok-sokan menyanggupi wasiat bunda, siapa?"

"Aku"

"Sekarang yang mau aku jadi janda siapa?"

"Ya, aku kak", Ana tertunduk.

"Jadi ini salah siapa?"

"Iya aku kak! Semua salahku! Dari awal sampai akhir salahku. Dari A samapai Z juga salahku. Aku pikir dengan melepaskan kak April, kakak akan bahagia-"

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang