35. Mejikuhibiniu

1.3K 151 264
                                    

Episode ini author tag my first reader, alinkiyowo, udahan yaa malakin Kaka update nyaa, ;)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode ini author tag my first reader, alinkiyowo, udahan yaa malakin Kaka update nyaa, ;)

~

~~

See yaaaaa...
Happy reading yaaaa ders ;)

@lavignisa_cadas

15 : 39 WIB

____________
.
.
.
.
.
.
.

.................................

Cuphh..

Lekas Ana berjinjit meraih kecupan tepat dibibir April.

Tidak ada lumatan, hanya sekedar menempel dengan durasi yang beberapa detik. Seketika April sock dan memandang wajah Ana. Baru tadi malam dia hampir berciuman dengan Fuji, saat melihat wajah Ana ada rasa bersalah dalam dirinya.

Jika Ana mengetahui hal itu, entah bagaimana perasaannya, itu yang sedang berputar-putar di pikiran April sekarang.

Dengan durasi yang secepat itu, sentuhan spontan dari Ana seperti memberikan pesan sinyal pada alat indera April saat Ana melepas tautan bibirnya.

Sejenak April memperhatikan sepasang bibir yang tidak terlalu tipis dan juga tidak terlalu tebal itu. Bibir atas dan bibir bawah hampir memiliki ketebalan yang sama.

Ukurannya pas.

Setelah Ana mendaratkan ciumannya tepat di bibir April, seketika April menanggapi rangsangan itu melalui reseptor bibirnya. Sensorik pesan itu masuk melalui sistem-sistem syarafnya dan mengolah rangsangan itu di dalam otak kemudian keluar melalui gerakan tangan April.

Sehingga tangan kanan April meraih pinggang Ana sementara tangan kirinya memegang lengan Ana. April semakin mendekatkan wajahnya.

Dari awal memang Ana lah yang memulai. Tapi sekarang April yang memimpin permainan dua pasang bibir yang sama-sama sedang mencari lahan basah.

Cuphhhh...

Ana merasakan bibir atasnya dilumat pelan oleh April, seketika Ana memejamkan mata merasakan lumatan yang lembut disana. April juga memejamkan matanya. Memejamkan mata saat berciuman, bagi April seolah-olah Ana yang sedang ia cium ada didalam dirinya.

Dengan memejamkan mata April merasa lebih jelas melihat wajah kekasihnya. Sangat jelas hingga membawanya ke alam lain dimana hanya ada sepasang bibir yang saling menyatu dengan begitu lembutnya.

Tak merasa cukup, kedua tangan April memegang wajah Ana agar ciumannya semakin dalam, sedangkan tangan kiri Ana masih memegang pinggang April sementara tangan kanannya meremas lengan blazer April saat April semakin instens melumat bibir lembut kekasihnya.

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang