26. Gadisku (?)

2K 170 70
                                    

Hai yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai yaaa...

Ga bosen deh mo ngucapin thanks sama reader yang vote dan coment.

~~~

Happy reading para readers Gabut...
____________________________________
.
.
.
.
.
.

...................

"Sudah jalan-jalannya?", seorang pria sedang bersedekap dada tiba-tiba ada dibelakang April dan Fuji.

April begitu syok saat melihat seorang pria yang berdiri dengan angkuh sambil bersedekap dada. April melihat Fuji memalingkan muka dari pria yang sedang melihatnya seolah-olah ingin menerkam.

"Ayok pulang!", pria itu menarik tangan Fuji.

"Lepas!", Fuji menghempaskan pegangan tangan pria itu.

"Bagus ya! Udah berani sekarang! Belum cukup kejadian tadi sore, huh?",

Tanpa menjawab Fuji malah berjalan menjauhi pria itu sementara April mengejarnya.

Selama menemani Fuji sedari tadi April memikirkan apa yang sedang dilakukan gadis bar-bar itu.

Ya, sedari tadi untuk pertama kalinya pikiran April malah tertuju pada Ana, padahal sekarang dia sedang jalan-jalan bersama Fuji. Entah sudah sekian berapa kali April mengurungkan niatnya menghubungi Ana hanya untuk sekedar menanyakan Ana sedang dimana.

__

Setelah mensejajarkan langkahnya bersama Fuji, April mencoba membujuknya.

"Jadi kalian lagi berantem? Selesaikan dulu kenapa sih, Fu?"

"Li, please! Gue lagi gak pengen pulang sama Vendra!"

"Fu, gue emang gak pernah ya ngobrol sama Venven! Tapi gue enggak enak kalo situasinya kek gini. Ok gue seneng banget bisa jalan-jalan nemenin Lo. Tapi disini lagi ada dia, dan kalian dalam keadaan sedang gak baik-baik aja"

"Jadi Lo ngusir gue?"

"Bukan gitu, Fu. Selesaikan dulu permasalahan Lo, ya. Please ikut dia"

"Ayok pulang!", Vendra menyeret lengan Fuji untuk mengikutinya. Sementara April tidak bisa berbuat apa-apa. Lagi-lagi April hanya bisa melihat dan tersenyum dengan luka dalam.

Baru saja ia melepas rindunya. Menghabiskan waktu bersama rasanya sudah cukup bagi April. Jangankan waktu, bahkan April seperti tak mendapatkan sedikit jatah perhatian dari Fuji. Seperti yang author bilang di bio, Mencintai seseorang yang tak mencintaimu
Adalah patah hati yang kau sengaja!

Makjleb!

Fuji sempat menoleh pada April, April hanya bisa melempar senyuman memberi isyarat bahwa dia tidak apa-apa.

Hasrat | gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang