15.Maaf

7.4K 278 3
                                    

Sekolah sudah berakhir,Zara sedang berada di mobil nya kebetulan sekali jalanan sedang macet macet nya padahal Zara sedang lapar sekali,Zara berusaha menahan nya,semoga saja bisa.

"Ih apaan sih,segala macet!"kesal nya karena biasa nya di hari rabu tidak pernah macet.

10 menit kemudian lampu menunjukan warna hijau yang artinya kemacetan akan berakhir.

"Nah gini kek dari tadi"ucap Zara dan segeran menjalankan mobil nya.

Sesampai nya di rumah Zara langsung pergi ke dapur guna mengambil makanan.

"Ah gila laper banget gue"ucap Zara sambil melahap satu buah roti yang di olesi selai coklat.

Zara kepikiran,apakah Alzar sudah pulang atau belum?,ia pun segera pergi dari dapur menuju kamar nya,namun tetap tidak ada keberadaan Alzar di sana.

"Kemana sih pergi nya tuh cowo!"ucap Zara kesal.

Zara membaringkan tubuh nya diatas kasur"Bodo amat juga sih"lanjut Zara

Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka yang membuat Zara menoleh,dan ternyata yang membukakan pintu itu adalah Alzar.

Zara berusaha untuk tidak menghiraukan keberadaan Alzar,karena apa?ya karena Zara kesal lah,siapa coba yang tidak kesal jika ditinggalkan sendiri di rumah sebesar ini?masih ingat kan dengan ucapan Alzar sewaktu mereka pertama kali pindah ke rumah ini 'kan ada gue' tapi sekarang malah dia yang sering kelayaban.

"Maaf"ucap Alzar tiba tiba

"Soal?"sebenar nya Zara sudah tahu maksud dari perkataan Alzar namun Zara ingin tahu kelanjutan dari ucapan nya.

"Soal gue pergi gak bilang sama lo"jawab Alzar

Tanpa menjawab pertanyaan Alzar,Zara mengambil handuk nya dan pergi ke dalam toilet.

Alzar yang melihat kepergian Zara sangat merasa bersalah,pasal nya ia sekarang bukan lagi lelaki bebas yang bisa pulang dan pergi kapan saja,sekarang ia sudah mempunyai kewajiban sebagai suami yang harus menjaga istrinya.

"Maafin gue Zar"ucap nya pelan

......

Setelah kejadian dimana Alzar pulang,Zara sama sekali tidak berbicara walaupun Alzar terus meminta maaf.

Sekarang mereka sedang berada di ruang keluarga,Zara sedang menton Tv dan Alzar sedang menatap nya sedari tadi,jujur Zara sangat risih namun mau bagaimana lagi,Zara juga punya hak untuk marah bukan?.

"Zar,maafin gue dong"ucap Alzar namun masih tidak dihiraukan oleh Zara.

"Zar,gue janji gue gabakal lakuin itu lagi"ucap nya masih terus memohon.

"Zar ayo dong jangan gini,lo mau apa pun bakal gue turutin asal lo jangan diemin gue Zar"tanpa henti Alzar memohon

"Gausah makasih,lo kayak gini juga cuman kasian kan sama gue"ucap Zara mengelurkan unek unek nya yang selama ini ia pendam.

"Maksud lo?"tanya Alzar

"Cih,pikir aja sendiri"jawab Zara dan pergi menuju kamar nya.

Alzar bingung,apakah Zara sudah tahu ia berbicara seperti itu?kalau memang iya,Zara tahu dari siapa?

Dikamar Zara terus mendumel tidak jelas,pasal nya dengan mudah nya lelaki itu meminta maaf setelah apa yang dia lakukan.

Tidak lama kemudian Alzar datang ke kamar.

"Zara"panggil Alzar dan Zara hanya menaikan satu alis nya.

Alzar menggenggam tangan Zara"tolong Zar,maafin gue"ucap nya

"Jelasin dulu"ucap Zara

"Jelasin apa?"tanya Alzar

"Jelasin kemarin lo abis darimana?ngapain?sama siapa?"tanya Zara mengintrogasi Alzar,namun yang Zara dapatkan Alzar malah diam tidak menjawab pertanyaan nya.

Zara melepaskan tangan nya yang digenggam Alzar"tuh kan gabisa jelasin"ucap Zara kesal.

"Oke gue jelasin,kemarin gue abis dari rumah sakit,jengukin Vanesha,sendiri"jawab Alzar

"Vanesha mantan lo?"tanya Zara dan diangguki oleh Alzar.

"Kenapa harus lo jenguk?"tanya Zara lagi

"Karena gaada yang bisa nungguin dia dirumah sakit,kasian kalo dia sendiri"jawab Alzar

"Kenapa harus lo,dia punya temen,kenapa gak temen nya aja?"pertanyaan yang sangat menyudutkan Alzar,Alzar bungkam tak bisa menjawab pertanyaan Zara lagi.

"Kan,gabisa jawab kan?,udah lah Al lo emang masih suka kan sama dia?kalo masih suka gapapa kok,kita kan nikah juga bukan karena keinginan kita,wajar aja kalo lo lebih milih dia dibanding gue"ucap Zara

Alzar menggeleng"enggak Zar,gak gitu"ucap Alzar merasa bersalah karena telah menyakiti hati sang istri.

"Terus maksud nya apa,lo bilang kalo lo cuma kasian sama gue?maksudnya apa Al"lirih Zara karena sudah terlanjur sakit hati

"Gue juga gatau Zar,tiba tiba kata kata itu terucap gitu aja"jujur Alzar,karena memang ucapan itu tidak murni keinginan Alzar,seperti ada yang mengendalikan nya.

Zara menunduk dan menangis,untuk yang pertama kali nya Zara meneteskan air mata nya karena laki laki.

Alzar menghapus air mata Zara dengan ibu jari nya "jangan nangis,jangan nangisin cowo brengsek kaya gue"ucap nya dan memeluk Zara dengan erat.

"Maafin gue Zar,maaf karena gue udah bikin lo sakit hati,maaf karena gue udah bikin lo nangis,gue emang cowo brengsek Zar,lo kalo mau benci sama gue gapapa Zar gapapa,cowo kaya gue emang harus digituin,setelah ini gue janji Zar gue bakal jadi suami yang baik buat lo dan jadi ayah yang baik buat anak anak kita nanti,thank you for being patient with me, sorry again Zar"ucap Alzar tulus

.....

To be continued

SATU KATA BUAT ZARA?

SATU KATA BUAT ALZAR?

JANGAN LUPA VOTE,KOMEN AND LIKE

~ANNYEONG~

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang