72.Batal

4K 113 1
                                    

Lima hari kemudian...

Alzar, Zara dan juga Zero sekarang sedang berada di kamar mereka, Alzar sedari tadi terus melamun yang membuat Zara aneh dengan perubahan sikap suami nya itu.

Zara ingin bertanya, namun feeling nya tidak enak, tapi dari pada ia terus penasaran mending langsung saja ia tanyakan.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Zara sembari menyenggol tangan Alzar.

"Ha?" Tanya Alzar balik

"Kamu kenapa?" Ulang Zara

"Gapapa, kenapa emang?" Alibi Alzar

"Kamu bohong" ucap Zara

"Nggak sayang" jawab Alzar

"Cerita" paksa Zara dengan tatapan yang beda dari tatapan Zara biasanya.

"Oke" pasrah Alzar.

"Semalem papa telepon aku" ucap Alzar

"Terus?" Tanya Zara

Alzar menarik nafas sedalam dalam nya untuk mengatakan ini pada Zara "Zar, ini juga aku gak mau ya, cuman papa maksa" ucap Alzar yang membuat Zara bingung.

"Kenapa sih Al? Ngomong nya jangan setengah setengah" titah Zara

"Aku di suruh nikah sama Vanesha" jelas Alzar sembari menunduk.

Zara meneteskan air mata nya, sakit sungguh sakit, mereka sudah mempunyai anak, mengapa papa Alzar tidak menyuruh sewaktu mereka belum menikah saja, pikir Zara.

Alzar memegang bahu Zara "Tapi aku gamau kok Zar" ucap Alzar

Zara melepaskan tangan Alzar dari bahu nya "Kamu bisa nolak ini semua?" Tanya Zara

Alzar dengan cepat mengangguk "Bisa Zar, aku janji sama kamu" ucap Alzar sungguh sungguh.

Alzar memeluk Zara dengan penuh kasih sayang tanpa di balas oleh Zara "Aku janji bakal jagain kamu sama Zero" ucap Alzar

....

"Papa seharus nya gak kaya gini pah!" Ucap Jessi

"Ini demi kebaikan saham papa mah" jawab Bram.

"Papa rela ngorbanin Alzar demi perusahaan yang gak seberapa itu?" Tanya Jessi dan tertawa remeh.

"Gak seberapa kamu bilang?" Tanya balik Bram.

"Berapa kurang nya saham kamu, biar aku yang ganti, gak usah libatin Alzar dalam urusan kamu" ucap Jessi

"23, 5 miliar, punya kamu uang segitu?" Tanya Bram meremehkan Jessi.

Jessi membuka handphone nya, setelah itu melihat ke arah Bram "Udah aku transfer, inget, jangan ganggu keluarga Alzar" ucap Jessi dan pergi menuju kamar nya.

Bram masih tercengang dengan pristiwa yang barusan terjadi, ia tidak heran jika Jessi mampu mengeluarkan uang sebesar itu,ia juga salah menantang jessi dengan uang, pasal nya Jessi juga dari keluarga kaya raya, bukti nya kakek Alzar adalah seorang pengusaha tersukses dan terkaya no 2 di Indonesia.

Bram membuka handphone nya dan menelepon seseorang.

"Malem ini kamu ke rumah papa" ucap Bram yang tak lain seseorang dalam telepon itu adalah Alzar.

Tanpa ada jawaban sambungan berakhir dan diakhiri oleh Alzar tentunya.

....

Malam nya Alzar akan pergi ke rumah orang tua nya, sebenar nya ia tidak mau tetapi Zara memaksa nya agar pergi mungkin saja ada kabar baik dari papa nya ucap Zara.

"Aku berangkat nya nanti aja kalo Rena udah dateng" ucap Alzar

"Berangkat aja kali, aku gapapa berdua juga" jawab Zara.

"Gak bisa gitu dong, nanti kalo kalian kenapa napa gimana?" Tanya Alzar

"Gak bakal lah" jawab Zara

"Assalamualaikum!" Ucap Rena dari pintu utama.

"Waalaikumsalam" jawab Zara dan juga Alzar.

"Tuh Rena nya udah dateng" ucap Zara

"Zeroo tante is caming!" Ucap Rena dan langsung menggendong Zero.

"Jagain mereka ya?" Titah Alzar pada Rena

Rena mengacungkan jempol nya.

"Aku pergi dulu ya" pamit Alzar dan diangguki oleh Zara.

...

Tak memakan waktu lama Alzar pun sampai di kediaman orang tua nya, ia memarkirkan motor nya dan masuk ke dalam rumah megah itu.

Alzar tidak melihat siapapun di rumah ini, ia berjalan ke sekeliling rumah nya, namun tetap tidak ada siapa siapa, Alzar life rumah nya menuju lantai atas.

Alzar sampai di atas, ia pun menujy ke kamar orang tua nya dan mengetuk pintu.

Tok..tok..tok..

"Mah!" Panggil Alzar dari luar

Pintu kamar pun terbuka dan menampakan Jessi yang sudah memakai piama tidur nya.

"Eh sayang" ucap Jessi, Alzar pun menyalimi tangan Jessi.

"Kamu kok malem malem ke sini? Ada apa?" Tanya Jessi sembari mengajak Alzar untuk duduk di sofa ruang keluarga di lantai atas.

"Kata nya papa mau ngokong sesuatu sama Al" jawab Alzar

Jessi geram dengan suami nya itu sudah di beri ganti rugi juga masih tetap meminta Alzar melakukan nya.

"Udah datang ternyata" ucap Bram yang tiba tiba datang dan duduk di sebelah Jessi.

"Papa mau ngomong apa? Langsung aja gak usah bertele tele" ucap Alzar

"Wish, tenang aja dulu boy" jawab Bram

Jessi memandang suami nya dengan tatapan geram seolah ingin menelan nya.

"Pernikahan kamu sama Vanesha di batalkan" ucap Bram to the poin.

Jessi dan Alzar menatap Bram dengan mata yang berbinar.

"Bener pah?" Tanya Alzar

Bram mengangguk "bener lah, maaf juga papa hampir rusak keluarga kecil kamu" ucap Bram dan memeluk Alzar.

Alzar membalas pelukan dari Bram "Makasih pah" ucap Alzar

"Sama sama boy" jawab Bram

Jessi tersenyum, akhir nya masalah ini selesai jika tidak mungkin Alzar sudah sengsara karena perbuatan Bram

....

To be continued

Salam manis dari istri jaemin°•°

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang