76.Hampir terbongkar

3.7K 110 0
                                    

Mengurus anak yang super duper aktif membuat Zara semakin kewalahan, bayangkan saja sekarang Zara sedang berada di ruang tamu rumah nya, mengawasi Zero yang sedang bermain dengan mainan yang sangat berantakan, Zara tidak masalah jika rumah nya berantakan yang terpenting Zero tidak rewel.

"Zero jangan di makan" ucap Zara sembari melepaskan mainan yang akan Zero makan.

Usia Zero yang memang sudah menginjak 5 bulan, membuat Zara harus semakin waswas mengawasi anak nya ini.

Zero menangis dan menelmparkan mainan nya pada Zara "Heh! Gaboleh gitu sama mama" ucap Alzar dari belakang Zara.

Zero terdiam sejenak dan menangis lagi dengan kencang, Zara bersiap untuk menggendong Zero namun ditahan oleh Alzar "Gausah, biarin aja dulu" ucap Alzar.

"Kasian Al" jawab Zara

"Nanti kebiasaan sayang" Alzar pun menghampiri Zero "Jangan gitu lagi sama mama, kalo Zero berani lagi gitu sama mama, papa gak bakal beliin Zero mainan lagi" ucap Alzar, entah mengapa walaupun umur Zero belum menginjak satu tahun, tetapi anak itu mengerti dengan ucapan Alzar.

Zero memeluk leher Alzar dan menelungkupkan kepala nya di ceruk leher sang ayah, Alzar dan Zara tersenyum melihat kelakuan anak mereka ini.

"Zar, nanti malem jalan jalan mau?" Tanya Alzar.

Zara mengangguk "Mau dong, kemana emang?" Tanya Zara balik.

"Liat nanti malem" jawab Alzar

Zara mengangguk angguk "Zero mandi dulu yu" ajak Zara.

Zero menggeleng di ceruk leher Alzar "Kok gak mau?" Tanya Alzar, namun tetap saja Zero menggeleng "Nanti malem kan mau beli mainan, kalo Zero gak mau mandi, yaudah gak jadi" bujuk Alzar

Zero segera melepas pelukan nya pada Alzar dan merayap ke arah Zara "Nah gitu dong" ucap Zara sembari menggendong Zero dan membawa nya ke kamar.

....

"Gegee, mau main gak sama om" ucap Rayan, karena sekarang Rayan sedang berada di rumah Raya bersama dua keponakan nya.

Gesyan dan Gesya antusias merayap ke arah Rayan, Rayan dengan senang hati merentangkan tangan nya untuk menggendong mereka.

"Lets go!" Ucap Rayan dan membawa dua keponakan nya ke bawah untuk bermain.

Saat di bawah Rayan bertemu dengan Raya "Mau kemana bang?" Tanya Raya.

"Main" jawab Rayan dan berjalan menuju taman belakang rumah Rena.

Sampai saat ini hampir 2 bulan, Bian masih belum pulang juga, entah keman pergi nya lelaki itu dengan tega nya ia meninggalkan diri nya dengan ke dua anak nya, setiap hari Rayan yang selalu datang ke rumah nya, menemani nya, terkadang juga bunda nya datang, namun ketika bunda nya menanyakan keberadaan Bian, Raya selalu mencari alasan agar bunda nya tidak curiga.

"Gege mau pada main apa?" Tanya Rayan

Gessyan menunjuk tanah "tututu" ucap Gesyan.

"Jangan, nanti kotor" larang Rayan "yang lain aja main nya" sambung nya.

"Ntuuutuu" tunjuk Gesya pada mainan nya yang tergelak di pinggir kolam renang.

"Mau itu?" Tanya Rayan dan diangguki oleh Gesya.

"Oke, bentar om ambil dulu" ucap Rayan dan mengambil mainan mereka.

Rayan pun kembali "Nih" ucap Rayan sembari memberikan mainan pada si kembar.

....

"Rayan mana?" Tanya Rasya, sekarang Rasya sedang berada di rumah Raya, memang terkadang Rasya bermain ke rumah Raya, namun jika ada Rayan saja, jika tidak ada Rayan ia tidak akan ke rumah Raya.

"Di belakang lagi main sama anak anak" jawab Raya.

Rasya mengangguk pertanda mengerti dengan jawaban Raya "Kalo gitu aku ke belakang ya" ucap Rasya dan diangguki oleh Raya.

Rasya pun berjalan menuju taman belakang rumah Raya, di sana ia melihat Rayan yang sedang bermain dengan si kembar.

"Ray!" Panggil Rasya

Rayan menolehkan kepala nya ketika mendengar seseorang memanggil nama nya "Eh, sini sya" ucap Rayan ketika melihat yang memamnggil nya adalah Rasya.

Rasya pun berjalan ke arah Rayan dan si kembar, setelah sampai ia ikut duduk bersama mereka.

"Baru dateng?" Tanya Rayan

Rasya mengangguk "Gesyaa, Gesyaan" sapa Rasya pada kedua anak mantan nya ini.

Gesyan dan juga Gesya langsung memeluk Rasya ketika ia memanggil nama mereka, Rasya dengan senang hati merentangkan tangan nya menyambut pelukan si kembar.

"Kangen gak sama om?" Tanya Rasya, si kembar antusias mengangguk yang membuat Rasya semakin mengeratkan pelukan nya.

Rayan tersenyum melihat interaksi mereka "Sayang banget lo sama mereka?" Tanya Rayan.

Rasya menoleh dan mengangguk "Kalaupun nanti Bian berani nyakitin hati Raya, gue siap jadi pengganti buat dia sama si kembar" ucap Rasya.

Rayan memegang bahu Rasya "Gue percaya sama lo" ujar Rayan "Bantu gue cari cowo brengsek itu" sambung nya.

"Gue tau dia dimana" ucap Rasya

"Dimana!?" Emosi Rayan

"Malem ini lo ikut gue" ucap Rasya

"Oke" jawab Rayan.

....

To be continued

Salam manis dari istri jaemin°•°

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang