59.Bajingan

4.3K 118 0
                                    

Setelah sampai di rumah Zara segera pergi menuju dapur dan kembali ke ruang tv membawa mangkuk dan juga sendok guna memakan seblak nya.

Zara pun membuka dan melahap seblak nya dengan khidmat.

"Hati hati sayang makan nya" ucap Alzar sembari duduk di sebelah Zara.

"Uhuk uhuk" Zara tersedak oleh ucapan Alzar, Alzar pun segera mengambil air ke dapur dan memberikan nya pada Zara.

"Minum" suruh Alzar, Zara pun meminum air yang di berikan oleh Alzar sampai habis.

"Huh, akhir nya" lega Zara

"Beper yaa?" Goda Alzar

Zara menggeplak lengan Alzar "Apaan digituin doang baper" elak Zara.

"Masa siihh" goda Alzar lagi

"Yaiyalah, lebay banget" kekeuh Zara

"Yaudah, bukain seblak aku dong sayang" goda Alzar lagi.

"Ih apaan si lo ah" kesal Zara sekaligus baper.

"Yah lebay" ejek Alzar

"Berisik, ngomong lagi gue sambit lo" amcam Zara.

"Siap" jawab Alzar

Zara pun membuka seblak milik suami nya itu dan menumpahkan nya pada mangkuk, setelah itu mereka berdua memakan seblak nya.

"Moliii!!" Panggil Zara pada kucing nya.

Kucing itu pun menghampiri Zara dan naik mendusel dusel Zara.

Alzar menggepak kucing itu pelan "Heh bini gue itu!" Ucap Alzar tak terima istrinya di dusel dusel oleh kucing sialan ini.

"Apaan sii orang sama kucing juga" sahut Zara.

"Gak bisa gitu Zar, kucing ini cowo, bukan muhrim kalo dia dusel dusel lo depan suami lo sendiri" omel Alzar

Zara tertawa terbahak bahak hingga memegang perut nya "hahaha, lawak banget sii lo" ucap Zara sembari menghapus air mata nya yang keluar akibat tertawa.

"Sana lo cing" usir Alzar namun kucing itu malah menyakar Alzar terlebih dahulu setelah itu baru pergi.

"Kucing sialan! Gue jual lo!" Amuk Alzar

"Sabar Al sabar" ucap Zara sembari mengusap usap tangan Alzar dan menahan tawa nya.

...

"Jadi gimana yah, Raya masih belum pulang" adu Ghea pada suami nya di telepon.

'Bunda udah suruh Rayan cari?'

"Udah yah, tapi tetep belum ketemu hiks" jawab Ghea dengan isakan tangis nya.

'Kalo besok Raya belum pulang juga, ayah yang bakal turun tangan, kamu jangan nangis terus bun, percayain semua nya sama Allah'

"Iya yah" ucap Ghea

"Bunda!" Panggil Rayan dari luar rumah.

"Yah udah dulu ya Rayan pulang, Assalamualaikum"

'Waalaikumsalam'

Ghea pun berjalan ke arah pintu utama dan membukakan pintu untuk anak sulung nya, namun setelah Ghea membuka pintu yang ia dapatkan adalah kondisi Rayan yang sudah lemas tidak berdaya.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Ghea

"Raya bun Raya" bukan nya menjawab Rayan malah menyebut nama sang adik dengan suara nya yang parau.

"Raya kenapa sayang!?" Tanya Ghea panik, namun mengingat kondisi putra nya yang tak berdaya Ghea segera membawa Rayan masuk dan membawakan air untuk anak nya itu.

"Minum dulu sayang" titah Ghea sembari menyodorkan gelas berisikan air putih.

Rayan pun meminum air yang di beriķan oleh ibunda nya itu.

"Udah tenang sayang?" Tanya Ghea sembari mengusap usap punggung Rayan dengan lembut.

Rayan mengangguk mendengar pertanyaan dari bunda nya.

"Jadi Raya kenapa?" Tanya Ghea

"Raya, Raya ada di hotel bun" jawab Rayan dengan tatapan yang kosong.

"Di hotel?" Tanya Ghea dan diangguki oleh Rayan.

"Sama siapa?" Tanya Ghea lagi namun tidak ada jawaba dari putra nya itu, Ghea mulai panik dan pikiran nya mulai kacau.

"Jawab Rayan jawab!" Tekan Ghea

Rayan membuka handphone nya dan memperlihatkan sesuatu pada Ghea.

Ghea membuka mulut nya tidak percaya dengan apa yang ia lihat di handphone Rayan.

"Ini pasti bohong" ucap Ghea meyakinkan

Rayan menggeleng "nggak bun" jawab Rayan

Ghea mulai terisak dengan tangis nya, tak dapat ia percaya putri yang selama ini ia jaga baik baik ternyata...

Rayan yang tidak tega melihat sang bunda menangis tersedu sedu pun memeluk nya dengan penuh kasih sayang, jika ditanya bagaimana perasaan Rayan sekarang tentu saja sama persis seperti yang di rasakan Ghea, Rayan marah, Rayan kesal, namun ia berusaha untuk menahan emosi nya agar tidak mengakibatkan kekacauan.

"Bunda tenang aja, abang bakal balas semua nya" ucap Rayan sembari mengepalkan tangan nya.

Ghea mengangguk mendengar ucapan putra sulung nya ini.

...

Anggota Ravendras sekarang sedang berkumpul di markas mereka guna merapatkan persoalan Bian yang 2 hari ini hilang.

"Alzar gak bisa hadir, rapat kali ini gue yang pimpin" ucap Reza

"Bang" ucap salah satu anggota Ravendras.

"Kenapa mi?" Tanya Reza pada Fahmi.

"Bang Alzar nya kemana bang?" Tanya Fahmi

"Alzar lagi ada urusan" jawab Reza dan diangguki oleh Fahmi.

"Mungkin tanpa gue jelasin pun kalian udah pada tau arah pembahasan nya kemana" ucap Reza.

"Bang Bian kan?" Tanya Rival memastikan

"Bener banget Val" jawab Reza

"Jadi hari ini kita bakal ba-

Bug..

Pintu markas mereka terbuka dan menampakan sang ketua yang sedang berdiri di depan pintu dengan muka nya yang tersulut emosi berjalan ke arah para anggota dengan tangan yang menyekal kerah baju seseorang, semua anggota heran karena jika sang ketua sudah seperti ini pasti ada hal fatal yang telah terjadi.

Rasya berjalan menghampiri Alzar "Al, kenapa Al?" Tanya nya, namun...

Bug..

Alzar melempar orang itu ke sudut markas, orang orang yang melihat kejadian itu merasa ngilu dengan adegan yang baru saja terjadi.

"Al, santai Al" ucap Reza sembari menahan pundak Alzar namun segera Alzar hempaskan.

Alzar maju beberapa langkah menuju orang itu dan berjongkok sembari menatap orang itu dengan tatapan sinis dan meledek.

"Enak?" Tanya Alzar dengan smirk nya namun yang di tanya malah diam meresapi pukulan Alzar tadi sebelum masuk ke dalam markas.

"Sekali lagi gue tanya enak?" Tanya Alzar sekali lagi namun tetap tidak ada jawaban dari orang itu.

Alzar pun menarik kerah baju orang tersebut "Gue tau Bi semua orang punya nafsu, bukan cinta nama nya kalo lo rusak masa depan cewe lo!" Tekan Alzar yang membuat semua orang yang ada di markas ini tercengang kaget ditambah tidak percaya.

"Al" ucap Dean meminta penjelasan.

Alzar menolehkan kepala nya "Tanya aja sama ni bajingan" jawab Alzar dan pergi meninggalkan markas dengan emosi yang masih tersulut.

...

To be continued

Salam manis dari istri jaemin°•°

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang