63.positif 2

5.3K 131 1
                                    

Cie marah" goda Zara namun tidak di gubris oleh Alzar.

Zara menghela nafas "jangan marah dong sayang" sebenar nya Zara geli jika harus menyebutkan kata itu, namun apa boleh buat yang penting Alzar tidak marah lagi.

Alzar menoleh "hah? Apa?" Goda Alzar

"Nggak" jawab Zara sembari mengalihkan pandangan nya, aneh ia yang menggombal malah ia yang salting.

"Yaudah gue ngambek lagi" ucap Alzar

Sungguh Zara seperti tinggal dengan anak tk
"Gue mau kok ngandung anak lo, kalo Allah ngasih nya sekarang ya gapapa" ucap Zara

"Bener?" Tanya Alzar

"Bener" jawab Zara

"Gitu dong" ucap Alzar setelah itu menyandarkan kepala nya pada bahu Zara.

"Nanti kalo kita punya anak, gue mau-

"Mulai mulai" kesal Zara, karena ucapan Alzar pasti mengarah ke situ.

-hehe, gue mau anak kita yang pertama cowo" sambung Alzar

"Iya iyaa, terserah Allah aja" balas Zara

Alzar tersenyum senang, karena Zara yang sudah siap menjadi ibu dari anak anak nya.

"Oh iya" ucap Zara tiba tiba

Alzar mengangkat kepala nya "kenapa?" Tanya Alzar.

"Kemarin lo belum jawab pertanyaan gue,lo kemarin cape kenapa?" Tanya Zara

"Ngurusin Bian" jawab Alzar

"Bian?" Bingung Zara

"Iya Bian" jawab Alzar

"Bian kenapa emang?" Tanya Zara

"Dia rusak masa depan Raya" jawab Alzar

Zara menggeserkan kepala Alzar dan memegang pundak suami nya itu "beneran!?" Tanya Zara tak percaya.

"Beneran, lo curiga kan sama Raya yang ilang beberapa hari itu?" Tanya Alzar

Zara mengangguk "Nah, itu juga pas sama kabar gaada nya Bian, ya jadi mereka berdua gitulah, ga perlu gue jelasin juga lo ngerti" ucap Alzar dan kembali menyandarkan kepala nya pada bahu Zara.

Zara sangat tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari Alzar.

"Nanti anterin gue ke rumah Raya ya" pinta Zara.

"Mau ngapain?" Tanya Alzar

"Nengokin dia lah, dia pasti terpuruk banget" jawab Zara.

"Jangan sekarang" larang Alzar

"Ish! Kok?" Kesal Zara

"Nanti aja pas kondisi Raya udah bener bener membaik" jawab Alzar dan mau tidak mau Zara harus menuruti nya.

"Yaudah" pasrah Zara

Zara menutup mulut nya ingin muntah, ia segera menyingkirkan kepala Alzar dari bahu nya dan berlari menuju kamar mandi.

"Huek..huek" suara Zara dari kamar mandi

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang