Suasana markas sekarang hening, tak ada yang bersuara setelah kepergian Alzar tadi, mereka juga bingung dengan kehadiran Alzar yang membawa Bian dengan keadaan yang sangat emosi, juga Bian yang terlihat sudah babak belur akibat ulah sang ketua.
Reza,Dean dan juga Rasya saling menatap bingung dengan situasi sekarang, apa yang harus mereka lakukan.
"Tanya aja" bisik Dean
"Takut salah gue" ucap Rasya
"Suruh Reza" balas Dean
Rasya pun berbisik pada Reza "Za tanya Za" bisik Rasya.
Reza pun berjalan menghampiri Bian yang masih terkapar lemas di lantai "Bi" panggil Reza sembari memegang lengan sahabat nya ini.
"Hm?" Jawab Bian
"Lo ada masalah apa sama Alzar?" Tanya Reza.
"Gue lemes Za, nanti gue jelasin" jawab Bian.
"Kalo lo lemes jangan tiduran di sini Bi, di Kamar sana" titah Reza.
"Anterin gue pulang aja Za" jawab Bian dan diangguki oleh Reza.
"Bantu angkat Sya" titah Reza dan di turuti oleh Rasya.
Setelah itu Reza dan Rasya membawa Bian ke dalam mobil Reza, untung hari ini Reza bawa mobil jadi tidak susah untuk mengantarkan Bian.
"Ke apartemen gue Za" ucap Bian
"Apartemen?" Tanya Reza dan diangguki oleh Bian.
"Kenapa gak ke rumah nyokap bokap lo Bi?" Tanya Rasya.
"Lagi pengen ke apartemen" jawab Bian
Sebelum pergi Reza masuk terlebih dahulu ke dalam markas.
"Kalian semua yang mau pulang, pulang aja yang masih mau di sini boleh, gue anter Bian dulu" ucap Reza
"Siap bang!" Jawab mereka
Setelah itu Reza, Dean, Rasya, mengantarkan Bian menuju apartemen nya.
...
Alzar sampai di rumah nya dan ia tidak melihat keberadaan istri nya, mungkin Zara sedang di kamar fikir nya, ia pun melangkahkan kaki nya menuju kamar, ia lelah sungguh lelah, mengurus anak buah seperti Bian sangat lah merepotkan bahkan ia sendiri juga tidak menyangka jika sosok Bian orang terbaik yang ia kenal justru malah menjadi orang terbejad yang ia kenal.
Setelah sampai di kamar Alzar tidak melihat sosok Zara, ia pun duduk di tepi ranjang dan membuka jaket levis nya setelah itu merebahkan tubuh nya.
Knop pintu kamar mandi terbuka dan menampakan Zara yang telah membersihkan badan nya.
"Al" panggil Zara
Alzar menolehkan kepala nya, Zara pun melangkahkan kaki nya untuk mendekat ke arah Alzar.
"Lo kenapa?" Tanya Zara
"Gue cape" jawab Alzar
Zara duduk menghadap Alzar "cape kenapa?" Tanya Zara lagi.
Bukan nya menjawab Alzar justru malah mengambil tangan Zara dan mengarahkan pada kepala nya.
"Elus elus Zar" titah Alzar, namun Zara bingung dengan perubahan sikap Alzar yang tiba tiba menjadi manja seperti ini.
Zara pun mengelus elus lembut kepala Alzar, ia juga kasihan dengan suami nya ini, pasalnya muka Alzar menandakan bahwa diri nya sangat lelah.
"Gue tanya sekali lagi, lo kenapa?"
Dan bukan nya menjawab Alzar malah bangun dari posisi nya dan menghadap Zara.
"Nanti gue jawab, sekarang gue mau lo" ucap Alzar.
Zara mengerutkan dahi nya dan menunjuk diri nya sendiri "mau gue?" Tanya nya.
Alzar mengangguk "Kasih hak gue sebagai suami" ucap Alzar spontan.
"H-ha?" Ngelag Zara
"Mau ya?" Tanya Alzar
Entah dorongan dari mana Zara menganggukan kepala nya, entahlah mungkin Zara sudah harus melepaskan mahkota yang selama ini ia jaga dengan baik dan memberikan pada suami nya.
Alzar tersenyum dan mulai menjalankan aksinya seteleh itu hanya mereka dan tuhan yang tahu.
...
"Bunda gak pernah ngajarin kamu jadi perempuan kaya gini de" ucap Ghea sembari menangis tersedu sedu.
"Maafin ade bun" ucap Raya sembari bersujud di bawah letapak kaki Ghea.
Sementara itu Rayan hanya memperhatikan percakapan Ghea dan juga Raya, di sisi lain juga ia sangat marah dengan apa yang di lakukan sang adik, namun ia berusaha menahan amarah nya agar tidak menyakiti hati Raya, jujur Rayan sangat sayang pada Raya tapi mengapa hal ini harus terjadi dan merenggut mahkota adik nya itu?
Ghea memijat mijat kepala nya "bang" panggil Ghea, Rayan pun segera menghampiri sang bunda.
"Bunda mau tidur, anterin bunda ke kamar" ucap Ghea, namun pergerakan nya susah karena kaki nya masih di pegang erat oleh Raya.
"Lepas bunda mau tidur, jangan bikin bunda tambah stres" ucap Ghea yang membuat Raya terkejut karena seumur hidup nya Ghea tidak pernah membentak nya sama sekali.
Raya pun melepaskan genggaman tangan nya pada kaki sang bunda.
Ghea pun bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju kamar di bantu oleh Rayan.
Raya hanya bisa termenung dan menyesal dengan apa yang ia lakukan, entahlah Raya juga tidak tahu ini semua terjadi begitu saja, sekarang ia hanya bisa menyesal tanpa bisa mengulang semua nya.
"Bangun" Raya mendongakan kepala nya ketika mendengar titahan dari Rayan.
"Lo gak marah sama gue?" Tanya Raya
"Menurut lo?" Tanya Rayan balik
Raya menghela nafas, ia sebenar nya tahu jika jawaban yang di lontarkan Rayan akan seperti ini, namun apa boleh buat semuanya sudah terjadi.
Rayan jongkok mensejajarkan tubuh nya dengan Raya "Gue marah sama lo, bener bener marah, gue juga gak tahu kan kejadian yang sebener nya? Jadi nanti kalo lo udah siap buat cerita, ceritain semua nya sama gue sedetai detail nya, oke?" Tanya Rayan dan diangguki oleh Raya.
"Sekarang lo tidur, gue anterin ayo" ucap Rayan dan menggandeng Raya ke kamar nya.
Beginilah Rayan jika sudah masalah seperti ini ia akan berubah menjadi Rayan dewasa bukan Rayan tengil yang selalu menjahili Raya.
....
To be continued
salam manis dari istri jaemin°•°
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAR
RomanceAlzar Gheo Majahesa,seorang lelaki berparas tampan dengan rahang yang kokoh,postur tubuh yang tinggi,gagah,dan jangan tinggalkan sifat dinginnya yang membuat kaum hawa terpana.Dan satu lagi Alzar adalah ketua dari geng motor bernama RAVENDRAS. Azara...