61. Lima belas jam

5.8K 134 0
                                    

Hari sudah berganti, sekarang Alzar tengah memasak di dapur, entah ada apa dengan lelaki ini yang tiba tiba ingin masuk ke dalam ruangan yang waktu itu pernah ia kacaukan, sementara Zara wanita itu masih setia dengan ranjang kesayangan nya itu.

Beberapa jam Alzar memasak akhir nya jadi juga, sungguh melelahkan batinnya.

"Masak?" Tanya seseorang dari arah tangga

Alzar tersenyum "Iya, cobain sini" ucap Alzar.

Zara pun menuruni tangga dengan perlahan, Alzar yang melihat gaya jalan istrinya pun tersenyum, ini semua pasti karena ulah nya semalam.

"Bisa gak?" Tanya Alzar memastikan

"Bisa" jawab Zara

Alzar membiarkan Zara jalan walaupun sebenar nya ia tidak tega melihat istrinya kesakitan seperti itu, Zara pun duduk di meja makan yang berhadapan dengan Alzar.

"Sakit ya?" Tanya Alzar

"Yaiyalah gila!" Kesal Zara

"Yaudah maaf sayang" ucap Alzar

"Hmm" jawab Zara malas

"Mau makan apa? Gue ambilin" tawar Zara

"Enak ga?" Tanya Zara

"Enak dong, nih cobain" jawab Alzar sembari menyodorkan sendok berisi nasi dan lauk pauk pada mulut Zara.

Zara pun membuka mulut nya dan melahap makanan yang di sodorkan Alzar, setelah makanan nya dikunyah Zara langsung memelototkan mata nya.

"Enak kan?, sampe tersipu gitu" ucap Alzar pede.

"Asiinnnn" cengir Zara

"Ah masa sih, orang pas juga" ucap nya sambil menyuapkan masakan nya "uhuk uhuk" Alzar langsung pergi menuju wastapel dan memuntahkan makanan nya, setelah itu kembali lagi ke meja makan.

"Gimana? Enak?" Tanya Zara

"Hehe, ternyata asin ya Zar" ucap Alzar

"Delivery aja ya?" Tawar Alzar dan diangguki oleh Zara.

Alzar pun mengambil handphone nya untuk memesan makanan "Lo mau apa?" Tanya Alzar.

"Nasi goreng" jawab Zara, setelah itu Alzar memesan makanan nya dan menaruh kembali handphone nya.

"Tunggu nya di ruang tv yu" ajak Alzar

"Capeee" keluh Zara

"Gue gendong" ucap Alzar dan mengangkat Zara ala bridlye style.

"Al, kok gue tiba tiba pengen mangga muda ya" ucap Zara.

Alzar menolehkan kepala nya "hah?"

"Pengen mangga muda" ulang Zara

"Tiba tiba?" Tanya Alzar, Zara mengangguk.

Alzar pun mengambil handphone nya dan menelepon salah satu teman nya.

'Halo?'
'Apaan?'

"Lagi sibuk gak?"

'Nggak'
'Kenapa emang?'

"Beliin mangga muda, anterin ke rumah gue"

'Wah apaan nih mangga muda, ngidam lo?'

Alzar menoleh menatap Zara yang membuat si empu mengangkat satu alis nya bingung.

"Iya, cepetan"

'Siap siap'

Setelah itu Alzar pun mematikan sambungan telepon nya dan menatap Zara dalam dalam.

"Kenapa?" Tanya Zara heran

"Lo ngidam?" Tanya Alzar yang langsung mendapat geplakan dari Zara.

"Ngidam apaan, ngaco" ucap Zara

"Terus tiba tiba mau mangga muda?"

"Y-ya gatau ah" jawab Zara ragu

"Gimana kalo lo hamil, kita kan juga udah berhubungan" ucap Alzar

Zara melebarkan bola mata nya "Baru sekali, mana mungkin langsung jadi" bantah Zara.

"Sekali tapi 15 jam loh" ucap Alzar sambil menaik turunkan alis nya.

"Ih apaan si ah" ambek Zara

"Jadi lo gamau ngandung anak gue?" Tanya Alzar demgan sorot wajah kecewa.

"Bukan gamau, tap-

Ting nong..

-tuh pasti pesenan kita, gue ambil dulu ya" huh akhir nya Zara bisa mengalihkan topik, Zara pun berjalan menuju pintu utama dan mengambil makanan mereka.

"Al, ayo makan" panggil Zara, namun Alzar malah pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Loh, marah?" Heran Zara

Zara merasa bersalah dengan sikap nya tadi pada Alzar yang seakan ia tidak ingin mengandung anak Alzar, namun bukan itu maksud Zara ia hanya tidak mau jika harus mengandung di usia nya yang masih sangat muda ini.

Tak lama dari itu Alzar mengahampiri Zara dan memberikan mangga muda yang ia mau setelah itu Alzar pergi lagi.

"Punya laki gini amat" ucap Zara

....

"Bian keluar kamu!" Teriak seseorang yang membuat tidur Bian terusik.

Bian pun berjalan keluar dari kamar nya dan melihat sosok pria bertubuh kekar dengan seorang lelaki yang seumuran dengan nya.

"Kenapa ya om?" Tanya Bian masih dengan muka bantal nya, Bian juga heran mengapa mereka bisa masuk ke dalam apartemen nya padahal tidak ada yang mengetahui kunci apart nya selain ia dan teman teman nya.

"Kurang ajar!" Amuk pria tersebut dan memukul Bian hingga terjungkal ke lantai "Berani berani nya kamu merusak masa depan putri saya, dasar anak berandal tidak terdidik tidak tau tatakrama, dengan santai nya kamu tidur nyeyak sedangkan putri saya" hendry tertawa sinis.

"Saya bakal tanggung jawab om" ucap Bian enteng.

"Bacot!" Murka Rayan dan memukul Bian dengan sangat brutal hingga Bian pun tidak dapat melawan nya.

"Udah bang" tahan Hendry

Rayan pun menghentikan pukulan nya dan berdiri merapihkan baju nya.

"Saya tunggu kamu dan orang tua kamu ke rumah saya!" Tegas hendry, setelah itu pergi keluar dari apartemen Bian.

"Kalo sampe lo ga dateng ke rumah gue, jangan harap Ravendras aman" tekan Rayan.

"Gausah bawa bawa Ravendras bangsat!" Amuk Bian.

"Itu konsekuensi nya, kalo lo berani bawa bonyok lo kerumah gue, Ravendras aman" ucap Rayan dan pergi keluar dari apartemen Bian.

"Gue bakal tanggung jawab Ray, tunggu sampe gue siap buat bilang ke bonyok" ucap Bian.

...

To be continued

Salam manis dari istri jaemin°•°

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang