57.Ga sekolah

4.1K 112 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 06.40 yang artinya mereka akan telat berangkat sekolah, namun Zara maupun Alzar masih hanyut dengan dekapan nya masing masing tidak sadar jika ini sudah jam enam lebih.

Zara tersadar dari tidur nya karena alarm yang berisik namun langkah nya tercengal lantaran tangan Alzar yang berada di pinggang Zara membuat sang empu tidak bisa bangun.

Zara pun menyingkirkan tangan Alzar dengan pelan agar tidak menggangu tidur nya, namun langkah nya kembali tercekal ketika Alzar semakin mempererat dekapan nya.

"Bentar Al, gue mau matiin dulu alarm" ucap Zara, namun yang ia dapatkan bukan sebuah jawaban melainkan dekapan yang semakin erat.

"Ish! Lo gak mau sekolah apa!?" Kesal Zara dan mendapat gelengan dari Alzar.

"Yaudah kalo lo gamau sekolah, lepasin gue mau sekolah" pinta Zara

"Disini aja sama gue, hari ini kita gausah sekolah" jawab Alzar

"Ish!" Dengan kesal Zara pun menuruti perintah Alzar daripada jadi istri durhaka lagi.

Mereka berdua pun kembali tidur dalam dekapan hangat yang mereka lakukan.

....

"Si Alzar mana Za?" Tanya Dean

"La mana gue tau, emang gue bapak nya" jawab Reza.

"Ya biasa aja malih!" Kesal Dean sembari menggeplak kepala Reza, yang di geplak malah asyik memakan gorengan mpok njul.

"Bentar" ucap Rasya sembari mengisyaratkan dengan tangan nya agar Reza dan Dean tidak memotong ucapan nya.

"Apa?" Tanya Dean

"Lo berdua gak denger kabar Bian kan akhir akhir ini?" Tanya Rasya dan dijawab gelengan oleh mereka berdua.

"Lo berdua curiga gak?" Tanya Rasya lagi

"Iya sih gue agak curiga gitu, soal nya kan dia bilang ada acara keluarga terus pas kita tanya ke nyokap nya nyokap nya malah bilang gaada acara apa apa" jawab Dean

"Yang lebih parah nya lagi Raya juga kata nya ilang dan ilang nya itu bareng sama kabar ilang nya Bian, tapi beda nya Bian kan gaada pas malem nya nah kalo si Raya pas pagi nya" jelas Reza

"Kata siapa lo?" Tanya Rasya

"Rena" jawab Reza

"Udah lah gabaik ngomongin temen di belakang" ucap Dean dan bangkit untuk membayar makanan nya pada mpok njul.

"Cabut gess, bel bunyi" ucap Dean

"Alah sejak kapan lo peduli?" Tanya Reza meremehkan.

"Eh, kan kita dah kelas 12 men, gimana kalo kita bolos terus kita gak lulus" ucap Dean

"Kali ini gue setuju sama si asep!" Ucap Rasya dan bangkit dari kursi nya.

"Yaudah ayo!" Ajak Reza

"Heh Rasya sama Reza belum bayar!" Teriak mpok njul.

"Hutang dulu mpok, ntar kita bayar!" Balas Reza dan Rasya.

"Haduh gimana gue mau kaya kalo tu bocah terus terusan ngutang" dumel mpok njul.

....

"Si Raya beneran belum ketemu?" Tanya Vio

"Belum lah, orang ilang nya aja tadi subuh" jawab Rena.

"Si Zara juga mana nih kagak dateng dateng" ucap Vio.

"Tadi dia chat gue kata nya hari ini dia izin dulu" sahut Rena

"Kenapa emang?"

"Alzar lagi mode bayi" jawab Rena

"Huh, jadi pengen" ucap Vio sembari menopang dagu nya.

"Kalo mau sama abang aja kali neng" sahut seseorang dari belakang Vio, dan Vio yakini orang ini adalah Dean.

Vio pun menolehkan kepala nya ke belakang dan benar saja dugaan nya "apa lo!?" Tanya Vio tidak santai.

"Untung abang sabar neng" jawab Dean sembari mengelus elus dada nya.

"Inting ibing sibir ning" ucap Vio menuruti ucapan Dean.

"Ati ati ah Vi, kalo kata orang dulu dulu sih yang suka berantem itu nanti jodoh" ucap Rena.

"Amit amit!" Sahut Vio

"Aamiin!" Sahut Dean

Ucap mereka berbalik arah jawaban nya.

"Kelas ah" ucap Rasya

"Ikut sya!" Teriak Reza

"Gue duluan ya" pamit Reza dan diangguki oleh Rena.

"Abang duluan ya neng" pamit Dean

"Sono aja lo, pake pamit ama gue!" Jawab Vio ngegas.

"Sabar yan cinta emang pait" ucap Reza sembari mengelus elus pundak Dean setelah itu mereka pergi.

...

Hari sudah mulai siang namun pasangan ini masih tetap tidur pulas tanpa memperdulikan waktu, Zara yang ingin bangun pun dengan beberapa kalo terhalangkan oleh cekalan Alzar.

"Aaall, gue mau mandiii" rengek Zara kesal, Alzar pun melepaskan pelukan nya yang membuat Zara bernapas lega, akhir nya ia bisa keluar dari kekangan sang raja.

Zara pun pergi ke kamar mandi dan membersihkan badan, setelah ia selesai mandi ia lupa bahwa ia tidak membawa baju karena baju nya ada di kamar nya ia juga sekarang memakai handuk milik Alzar.

Zara pun membuka pintu kamar mandi dan menongolkan kepala nya di pintu "Alzaarr!" Panggil nya.

"Apa?" Tanya Alzar menghampiri Zara.

"Eeee, jangan kesini" cegah Zara

"Iya, apa?" Tanya nya sekali lagi

"Ambilin baju gue dong maaf" pinta Zara

"Di kamar lo?"

"Iya"

Setelah itu Alzar pergi dari hadapan nya untuk membawa baju diri nya, terserah lah Alzar membawakan nya baju manapun yang terpenting ia memakai baju.

"Nih" tak lama kemudian Alzar pun datang membawakan baju Zara.

"Makasih" ucap nya dan mengambil baju yang Alzar berikan.

Alzar mengangguk setelah itu pergi.

"Gak jelek juga selera nya" ucap Zara ketika melihat baju yang di berikan Alzar, karena baju yang di berikan Alzar adalah daster kekinian yang Zara sukai akhir akhir ini.

...

To be continued

Salam manis dari istri jaemin°•°

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang