21.Enak

6.6K 225 0
                                    

Diperjalanan Zara merasa lapar dan menepuk bahu Bian agar berhenti dahulu,merasa ada yang menepuk bahu nya Bian pun menepikan motor nya dan melihat ke belakang tepat nya Zara duduk.

"Kenapa?"tanya Bian

"Laper"jawab Zara

"Nanti di depan kita makan dulu"ucap Bian dan menjalan kembali motor nya.

Sesampai nya di rumah makan Bian segera memesan makanan Zara, karena diri nya tidak lapar.

"Lo gak makan?"tanya Zara

Bian menggeleng"enggak"jawab Bian

"Kanapa?"heran Zara

"Masih kenyang gue"jawab Bian

"Yaudah kalo gitu pesen minum aja"titah Zara dan diangguki oleh Bian.

"Minum apa?"tanya Zara lagi

"Apa aja"jawab Bian

"Oke,nasi goreng nya 1 jus jeruk nya 2"ucap Zara kepada seorang waitress.

"Baik mbak"jawab nya dan pergi guna mengambilkan pesanan Zara.

"Em,bi"Panggil Zara

Bian menaikan sebelah alis nya"Apa?"tanya nya namun Zara malah mengelengkan kepala nya.

"Enggak enggak,gak jadi"jawab nya

"Dih gaje"balas Bian kemudian kembali memainkan handphone nya.

"Hehe"cengir Zara.

Tak lama kemudian waitress tadi datang kembali dan menyerahkan pesanan Zara.

"Silahkan di nikmati mbak"ucap waitress tersebut.

"Makasih"balas Zara,setelah itu waitress tersebut pergi dari tempat Zara.

"Bian ngapain sih dari tadi main hp terus?"tanya Zara

Bian langsung mendongakan kepala nya"gak ngapa ngapain"jawab nya dan memasukan handphone nya ke dalam saku celana abu nya.

"Emm boong,lagi chatan sama doi nya pasti"goda Zara

"Makan Zar makan"titah Bian karena tidak mau Zara terus menggoda nya bisa bisa rusak reputasi Bian.

"Cie cieee"ucap Zara terus menggoda Bian

Bian menggeregetkan gigi nya"Zara"ucap nya dengan nada dingin.

Zara langsung memakan makanan nya"iya iya"jawab nya dan segera menghabiskan nasi goreng nya.

10 menit sudah Zara menghabiskan makanan nya"udah?"tanya Bian

Zara mengangguk"udah"jawab nya.

"Yaudah yu"ajak Bian dan diangguki Zara

"Bentar gue bayar dulu"ucap Bian

"Lo tunggu di luar aja"lanjut Bian

Zara menuruti perintah Bian dan pergi ke luar kafe tersebut,namun satu hal yang paling ia benci sekarang yaitu melihat pemandangan 2 makhluk yang sangat Zara benci,ya,itu adalah Alzar dan Vanesha yang sedang membeli aromanis di pinggir jalan tepat nya di sebrang Zara,lebih fatal dari itu Zara melihat Vanesha menyuapi dan mencium Alzar di depan mata nya.

"Ayo Zar"ajak Bian namun mata Zara masih fokus pada Alzar dan Vanesha.

Bian yang merasa aneh pun mengikuti sorot pandang Zara,Bian menghela nafas dan turun dari motor nya"gak usah di liatin"ucap Bian sembari menutup mata Zara dengan telapak tangan nya.

"Kenapa sih gue harus nikah sama dia?"ucap Zara lirih sembaru memeluk Bian.

Bian membalas pelukan Zara"Ini kan doa lo"jawab nya.

"Tapi gak dia juga orang nya"ucap Zara menangis dalam pelukan Bian.

Bian yang melihat Zara menangis pun menjadi tak tega"jangan nangis,lo gak boleh nangisin cowo brengsek kaya dia"ucap nya.

"Ayo"ajak Bian dan merangkul Zara agar naik ke atas motor nya.

Zara memeluk Bian dan menyimpan dagu nya di bahu Bian"udah?"tanya Bian dan diangguki Zara.

Bian pun menjalankan motor nya dengan kecepatan sedang,Bian tadi sebenar nya sudah sangat emosi melihat Alzar dan Vanesha bermesraan seenak nya namun Bian berusaha untuk mengendalikan emosi nya itu.

Tak lama kemudian Bian dan Zara pun sampai di rumah Zara dan Alzar"yakin gapapa?"tanya Bian memastikan.

"Gapapa Bian"jawab Zara

"Kalo ada apa apa langsung telpon gue"titah Bian.

"Iya Bian iyaa,udah gih sana"usir Zara

"Yaudah"balas Bian dan menjalankan motor nya.

Ketika satpam rumah Zara membukakan gerbang untuk nya,Zara bertanya"pak,Alzar udah pulang?"tanya nya

Pak Agus selaku satpam Zara menggeleng"belum non,den Alzar belum pulang"jawab Pak Agus.

Zara mengangguk"Oh gitu ya"balas Zara.

Setelah itu Zara masuk ke dalam rumah nya,keadaan rumah nya sama seperti biasa nya yaitu sepi.

Zara pergi menuju kamar nya dan segera membersihkan badan nya.

......

Sekarang Zara sudah selesai membersihkan badan nya dan sudah rapi dengan piyama panjang berwarna hitam nya.

Zara berniat untuk memasak makanan untuk Alzar,semarah marah nya Zara,Zara masih ingat dengan kewajiban nya sebagai seorang istri yang harus melayani suami nya.

Ketika Zara membuka pintu secara kebetulan pintu itu juga terbuka dan menampilkan Alzar yang masih terbalut seragam sekolah nya.

Zara yang tidak ingin menatap sang suami pun melewati nya begitu saja,untuk kali ini Alzar tidak menahan nya mungkin dia sudah sadar dengan kelakuan nya.

Dibawah Zara sedang memasak nasi goreng untuk Alzar"untung gue masih punya hati buat masakin lo,harus nya lo bersyukur punya istri baik kaya gue,udah baik cantik,pinter lagi dari pada si jamet centil itu iw!"ucap Zara terus ngedumel.

"Kalo gak ikhlas gak usah"ucap Alzar yang tiba tiba berada dibelakang Zara.

Apa maksud nya ini,masakan sudah selesai bukan nya berterima kasih malah bilang seperti itu benar benar tidak tahu terima kasih lelaki ini.

"Makasih"sindir Zara

"Makasih"ucap Alzar menuruti perkataan Zara

"Telat"balas Zara dan pergi dari dapur.

Alzar yang memang sedang lapar pun langsung memakan masakan Zara dengan lahap.

"Enak"ucap nya

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang