71.G&G

4.5K 123 0
                                    

Hari ini tepat satu hari Zero berada di bumi, sekarang Zara dan juga Alzar sudah berada di rumah mereka karena Zara juga sudah di perbolehkan pulang oleh dokter, Zara maupun Alzar sangat antusias menyambut bayi mereka dan juga mengobrol bersama nya.

Untuk masalah sekolah, Zara dan Alzar sudah lulus, namun satu minggu lagi mereka akan mengadakan wisuda atau perpisahan di sekolah.

"Zero mana sayang?" Tanya Alzar

"Ada, di atas sama mama" jawab Zara, memang orang tua Zara dan Alzar sering bulak balik ke rumah mereka untuk melihat atau menjaga Zero.

Alzar mengangguk angguk, Zara duduk di sofa ruang tamu sembari memakan buah buahan.

"Jangan banyak gerak sayang" ucap Alzar

Zara menoleh "kenapa emang?" Tanya Zara

"Kata dokter kamu masih dalam pemulihan, jadi gak boleh banyak gerak dulu" jawab Alzar.

"Aku kan lahiran nya normal" ucap Zara

"Sama aja cantik" jawab Alzar lembut.

"Hmm" pasrah Zara

Pintu utama terbuka dan menampakan segerombolan kawan kawan Zara dan Alzar.

"Assalamualaikum!" Salam mereka.

"Waalaikumsalam" jawab Zara dan Alzar

"Zaraaaaa!" Antusias Vio sembari memeluk Zara.

Zara membalas pelukan Vio, setelah itu Rena juga memeluk Zara dan di balas juga oleh Zara.

"Alzaarr!" Ucap Dean sembari berlagak akan memeluk Alzar.

"Geli anjir" sahut Alzar menghindar dari kelakuan yang akan Dean lakukan.

"Gak romantis lo mah, liat noh cewe cewe juga pada pelukan" balas Dean

"Itu cewe, gue cowo" jawab Alzar, karena memang jujur melihat cewe berpelukan itu hal yang biasa, namun mengapa ketika melihat lelaki berpelukan itu membuat siapa saja yang melihat nya merasa jijik, betul tidak?

"Nambah lagi deng keponakan gue" ucap Rena senang.

Zara tersenyum mendengar perkataan Rena
"Bayi nya mana Za?" Tanya Vio

"Ada, tuh" tunjuk Zara ketika mama nya pas pasan turun dari tangga sembari membawa Zero.

"Eh ada tamu" ucap Rossa sembari menyerahkan Zero pada Alzar.

"Eh ada tante" sahut Rasya dan menyalimi tangan Rossa diikuti yang lain.

"Gimana, pada sehat semua nya?" Tanya Rossa.

"Alhamdulillah tante, tante sendiri gimana?" Tanya Reza balik

"Alhamdulillah juga, eh kaya nya mama harus pulang deh Zar" ucap Rossa.

"Buru buru banget mah" ucap Alzar dan diangguki oleh Zara.

"Iya, soal nya di butik lagi banyak kerjaan" jawab Rossa, ya memang Rossa memiliki butik yang sudah sangat terkenal, jadi sangat banyak klien yang mengunjungi butik nya.

"Yaudah kalo gitu hati hati mah" ucap Zara

"Iya, hati hati tante" ucap Rena dan kawan kawan.

"Siap, kalo gitu mama pergi dulu ya" pamit Rossa dan diangguki oleh Zara dan Alzar.

Rossa memegang tangan Reza "tante pulang dulu ya semua nya" ucap Rossa dan diangguki oleh semua nya.

Rossa pun pergi dari rumah Zara dan Alzar.

"Alzar pengen gendong" ucap Rena, Alzar pun meyerahkan Zero pada Rena "Aaaaa ini pasti anak lo cowo ya?" Tebak Rena dan diangguki oleh Zara.

"Pantes, ganteng banget mirip gue" ucap Rasya.

"Mirip lo, emang anak lo!" Sewot Dean

"Sewot ae lo, emak bapa nya juga biasa aja" jawab Rasya.

"Lagian, ini mah ganteng, terus lo.." Dean tertawa meledek Rasya.

"Wah si Dean ngajak ribut ini mah" ucap Rasya sembari menggulung gulung lengan baju nya.

"Ayo" balas Dean dan berdiri dari posisi nya "Tahan gue Za" titah Dean dan di turuti oleh Reza.

"Maju lo sini" tantang Rasya

"Jangan lepasin gue Za" ucap Dean yang membuat semua orang tertawa melihat kelakuan mereka.

"Nama nya siapa Zar?" Tanya Vio

"Alzero" jawab Zara

Vio mengangguk pertanda mengerti akan jawaban Zara.

"Tapi lo nanti ikutan perpisahan kan Zar?" Tanya Rena.

Zara mengangguk "ikut dong" jawab nya

"Raya bakal ikutan gak?" Tanya Zara

"Ikutan dia bilang" jawab Vio

Raya dan Vio menyerahkan tote bag besar pada Zara "Nih kado dari gue" ucap Rena.

"Ini dari gue" ucap Vio

"Makasih tante" jawab Zara menirukan suara anak kecil.

"Sama sama anak ganteng" sahut Rena sembari mengunyel unyel pipi Zero.

.....

"Anak ayah cantik banget" ucap Bian pada putri ke dua nya yang di beri nama Geshya Arsena Darmawa.

"Iyalah, kan mirip aku" sahut Raya

"Iya deh iya" jawab Bian

Sekarang mereka sedang berada di kamar Raya bersama ke dua malaikat kecil mereka.

"Abang juga ganteng ya?" Tanya Raya sembari menguyel uyel pipi putra sulung nya itu yang di beri nama Gessyan Arsena Darmawa.

"Iya dong, kan mirip ayah ya bang?" Ucap Bian.

Raya mengekspresikan diri nya seolah meledek perkataan Bian.

"Kenapa? Emang aku ganteng kan?" Tanya Bian pede.

"Iyain biar seneng" jawab Raya "Acara nikah kita kapan?" Tanya Raya

"Minggu depan, nunggu kamu bener bener sehat dulu" jawab Bian dan diangguki oleh Raya.

Eaaa...eaaa..eaa..

"Utututuu anak bunda kenapa nangis, haus? Iya?" Tanya Raya pada bayi nya dan langsung memberikan asi pada Gessyan, namun asi yang di berikan pada Gessyan yaitu asi di dalam dot bukan di asi Raya.

"Ade jangan nurutin abang nya ya, abang nangis terus" ucap Bian pada Geshya.

Eaaaa..eaaa...eaa

Tiba tiba Gessyan menangis lagi dengan suara nya yang semakin kencang.

"Abang kenapa? Di omongin ayah ya?" Tanya Raya, walaupun bayi nya belum bisa berbicara, Raya terus mengajak nya mengobrol.

"Maaf dong, jangan nangis lagi ya?" Bujuk Bian dan entah keajaiban dari mana Gessyan langsung berhenti mengangis.

Bian dan Raya saling bertatapan dan mereka tertawa dengan tingkah lucu putra nya ini.

....

To be continued

Salam manis dari istri jaemin°•°

ALZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang