35

21K 427 16
                                    

Don bangun dari atas tubuh Lody, mengamati malaikat kecilnya dengan seksama kemudian ia tersenyum ringan.

"Siapa akan menandingi milikku... sesempurna ini..." kata Don dalam hati.

Matanya membingkai setiap jengkal tubuh Lody yang berada di hadapannya. Dadanya yang putih dihiasi dengan buah dada yang ranum bergerak naik turun seiring dengan nafsunya yang membumbung.

Don mengecup perlahan kedua tumit Lody, kanan dan kiri. Sang pemilik mengejang, jemari kakinya merapat sebagai tanda ia menahan setiap sentuhan dari Don.

"Aaahhhh..."

Lody mengerang, jemari tangannya tergenggam rapat saat Don menyentuhkan lidah kasarnya ke kewanitaannya. Lidah Don bermain di kewanitaan Lody dengan lincah. Ia menjilati semua bagian kewanitaan itu dengan kasar, menghisap klitoris perempuan kecil itu dengan cepat hingga beberapa kali terdengar suara kecapan di telinga Lody.

Tubuh Lody menegang, kepalanya bergerak kanan dan kiri menahan setiap sentuhan lidah Don pada kewanitaannya. Lidah itu melesak tak beraturan, menyapu setiap jengkal kewanitaannya tanpa tertinggal.

"Eghhhh dadddd..."

Don melesakkan lidah kasar memasuki liang kewanitaan Lody yang telah basah, menari-nari di dalam liang lembab itu sesekali ia menekan klitoris Lody dengan keras.

"Pleeaaseee daddy..."

Suara Lody mulai terdengar parau, butiran-butiran keringat memenuhi keningnya. Pergelangan tangannya pun mulai memerah.

Don yang kemudian bangkit dari posisinya, mengecup bibir perempuan kecilnya dengan lembut.

"Safe word?" tanya Don sekali lagi.

Lody menggeleng cepat, sesuatu dalam tubuhnya meminta lebih dari sebelumnya.

Don sekali lagi mengecup pipi milik Lody, ia kemudian melucuti dirinya sendiri.

"Kau harus ingat, gunakan safe word jika kau sudah tidak kuat..." ucap Don.

Lody mengangguk.

Don mengurut kejantanannya yang sudah menegang, perlahan ia menempatkan tubuhnya tepat di depan kewanitaan Lody. Don mengusap kewanitaan Lody dengan lembut, meminta sedikit cairan milik Lody untuk membasahi kejantanannya sendiri.

"Eegghhhhh!!!"

"Aahhh babbyy..."

Keduanya mendesah bersautan saat kejantanan Don berhasil menembus kewanitaan Lody. Don berhenti sejenak, mencoba membiasakan diri di bawah sana.

Don menyambar bantal dan menempatkannya tepat di bawah pinggang Lody. Membuat tubuh Lody sedikit lebih tinggi.

"Mmhhh..."

Suara desahan Lody mulai terdengar saat Don perlahan menggerakan tubuhnya, membuat kejantanannya memompa liang lembab milik Lody.

Don menempatkan kedua lututnya tepat di sisi kanan dan kiri pinggul Lody. Memompa liang itu dengan perlahan, tak sampai dalam. Don seperti bermain-main tak serius.

"Daddyy aahhh!!!"

Don tersenyum. Ia melepas ikatan penutup mata milik Lody, menyaksikan kedua bola mata anjing kecil itu bergetar meminta lebih dari yang telah diberikan. Lody mengigit bibirnya, kepalanya pening karena Don tak kunjung memberi apa yang ia mau.

Don menegakkan tubuhnya, menarik pinggulnya hingga kejantanannya tertarik hampir keluar.

"Daddy...dooonn'tttt...mmmhhh"

Mata Lody berkaca, ia tak ingin sampai di sini.

Don tersenyum.

"Aaakkkhhh!!!"

Our SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang