6. Mati Mendadak

1.2K 62 2
                                    

⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Hallo gaess!
Siap untuk baca cerita DEVANO lagi?
Votenya jangan lupa ya.
Kan kalian pembaca yang baik:)

Yang cuma numpang lewat doang nanti jodohnya akan dateng lama amin...
Bercanda hehe...

Next?
Happy Reading
-•••-

Next?Happy Reading-•••-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•••-

Setelah memarkirkan mobil milik Ayah mertuanya itu, dirinya dengan cepat membukakan pintu untuk istrinya, tanpa babibu ia pun segera menggendong tubuh mungil istrinya itu ala bridal style dan segera membawanya masuk tanpa mengindahkan tatapan heran para ART dan pekerja disana.

"Ih Van! aku nggak cacat ya! aku bisa jalan sendiri!" ujar Asya mengerucutkan bibirnya.

"Jangan ngebantah, kalo enggak aku jatuhin disini," ucap Devan membuat Asya langsung diam.

Setelah mereka memasuki kamar, langsung saja Devan merebahkan tubuh istrinya itu dikasur king size milik mereka,

"Van..." cicit Asya membuat Devan yang hendak keluar itu membalikkan badanya dan menatap Asya.

"Gak mau tidur," ujarnya sambil menunduk, sedangkan Devan menahan tangannya untuk tidak mengunyel-unyel pipi cuby istrinya yang sangat menggemaskan itu.

"Tunggu disitu sebentar, aku mau buat susu dulu," ucap Devan lembut namun dibalas gelengan oleh Asya.

"Enggak mau susu,"

"Terus?"

"Mau sekolah," ujarnya lagi dengan lirih, sungguh Devan sangat tidak tega melihat istrinya seperti ini, sebenarnya ia ingin mengizinkan istri kecilnya itu pergi ke sekolah, namun mengingat dirinya masih kesal dengan guru muda yang sok cantik itu, jadi ia tidak mengizinkan istrinya sekolah untuk sementara.

"Tap-"

"Tuan, nyonya, maaf mengganggu, saya hanya memberi tau jika beberapa ayam warna-warni yang ada dikandang mati." saut pekerja yang ditugaskan untuk menjaga para anak ayam warna-warni itu dengan hati-hati.

"Mati?! kok bisa mati? berapa?" tanya Asya.

"Sekitar ratusan ayam, saya juga tidak tau, soal pakan semua baik-baik saja, dan ayamnya juga gemuk-gemuk, tapi pas saya balik habis ambil minum tiba-tiba banyak yang sudah tergeletak," jelasnya yang diangguki Devan.

"Yaudah kita chek sekarang," putus Devan lalu berjalan menuju kandang bersama pekerja tersebut, tak lupa istrinya yang membuntuti dibelakang.

DEVANO||•Desya• (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang