15. Tragedi Di Minimarket

811 38 4
                                    

⚠️FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

HAI PREN!!!
Siap buat baca chapter kali ini?
Mau tau jalan ceritanya?

Oke, langsung baca aja yuk!
Jangan lupa jejaknya:)

Sekian.
Happy Reading
-•••-

Happy Reading-•••-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•••-

Setibanya diapartemen, Devan langsung membawa Asya masuk ke kamar mereka dan merebahkan tubuh mungil istrinya itu dikasur king size miliknya.

"Aku mohon, jangan buat aku khawatir," ucapnya lirih seraya mencium kening istrinya itu yang masih setia memejamkan matanya.

"Eunnghh..." lenguhan kecil itu lolos dari bibir mungil sang istri yang berhasil membuat Devan tersenyum.

"Sayang?" ucap Devan tersenyum lembut menatap Asya yang kini juga tersenyum manis.

Tiba-tiba matanya melotot kala melihat istrinya itu menangis,

"Sayang kamu kenapa?" tanya Devan khawatir.

"M-maafin aku hiks.., a-aku egois hisk," ucapnya dengan sesenggukan.

"Suutt...enggak sayang, kamu nggak egois, jangan nangis lagi okey?" tanyanya, sungguh! sampai kapanpun dirinya tidak akan pernah bisa melihat wanita yang dicintainya menangis ataupun sedih.

"Mau kesana lagi?" tanya Devan namun Asya menggeleng.

"Enggak, kepala aku pusing," ucapnya memanyunkan bibirnya membuat Devan terkekeh, sampai lupa jika istrinya ini baru saja sadar.

"Yaudah sekarang kamu istirahat dulu, aku mau ganti baju," ujar Devan hendak berdiri.

"Jangan! kamu disini aja..," rengeknya membuat Devan lagi-lagi menghela nafas.

"Sebentar sayang, baju aku kan tadi kamu sembur," ujar Devan, sedangkan Asya hanya menyengir.

"Jangan lama-lama," ucap Asya yang diangguki Devan,

Setelah mengganti pakaiannya dengan kaos hitam polos itu, Devan langsung menghampiri istrinya yang masih berbaring dikasur.

"Mau makan?" tanya Devan lalu Asya menggeleng.

"Minum?"

"Aku nggak haus,"

"Atau ma-"

DEVANO||•Desya• (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang