22. Mie Kambing

481 25 20
                                    

Hai pren!
Siap buat lanjut baca chapter kali ini?
Saya ingatkan kembali vote terlebih dahulu sebelum baca ya:)
Karena kalau udah baca pasti susah karena saking asiknya, iya kan?
Maka dari itu vote! tekan bintang bawah aja apa susahnya?!
Sory saya ngegas hehe.

Oke sekian.
Happy Reading
-•••-

Happy Reading-•••-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-•••-

"Kok nggak ada sih?!" kesal Devan seraya terus menyetir mobilnya dan melihat-lihat sekitar siapa tau ada pedagang mie kambingnya.

"Mau kamu muterin komplek ini sampe kuriman juga nggak bakal ketemu Van!" ucap Asya yang sudah jengah melihat suaminya ini yang terus saja mencari mie yang dia maksud,

"Ada yang! aku pernah liat bapak-bapak dagang mie disini waktu itu, dan ada kok mie kambingnya, orang mbak-mbak waktu itu juga beli!" keukuh Devan, tapi benar adanya waktu itu memang dirinya dan ke lima curutnya itu pernah membeli mie ayam dan disitu pun juga ada mie kambing, tapi masalahnya ia lupa dimana letak pas tempatnya, yang penting ada disekitar komplek ini intinya.

"Ya terus mana sekarang? ada enggak? ngeyel kamu ni dibilangin," balas Asya memutar bola matanya malas.

"Sabar yang," ucap Devan yang ingin membuat Asya mencakar wajah tampan suaminya ini, untung sayang, jadi ga jadi.

"Yaudah terserah kamu deh,"

"Yaudah kita pulang aja,"

-•••-

Baru saja memasuki kawasan apartemen mereka, mata Devan langsung menyipit kala mendapati dua wanita paruh baya yang sedang asik memakan sesuatu diteras apart, yang menjadi beban pikirannya adalah apa yang sedang dimakan oleh mereka? dan sejak kapan ada gerobak yang bertuliskan mie ayam disana? apakah itu penjual mie ayam? ada mie kambing kah?

"Van!" ujar Asya membuat Devan terkejut.

"Apa sayang?"

"Kok malah berenti disini sih?! cepetan!" ujar Asya kesal kepada suaminya ini yang tiba-tiba berhenti dihalaman apart mereka,

"Itu, aku lagi liatin Mama sama Bunda disana, kayanya mereka lagi makan mie, kira-kira ada mie kambing nggak ya?" tanyanya kepada Asya yang memutar bola matanya malas,

"Kamu nggak liat itu penjual mie ayam bukan mie kambing?!"

"Iya aku tau ayang, masalahnya itu gerobak perasaan mirip kaya yang waktu itu aku pernah beli sama lima curut aku, dan ada kok mie kambingnya," jelas Devan dan langsung keluar berlari pergi begitu saja meninggalkan Asya yang tercengang.

DEVANO||•Desya• (BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang